Kasus Pengeroyokan di SMPN Kotabumi, Polisi Mintai Keterangan para Saksi

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Aparat Kepolisian Resor (Polres) Lampung Utara masih melakukan pendalaman kasus pengeroyokan siswa SMP Negeri 2 Kotabumi dan tengah dalam pemanggilan saksi-saksi.
Kasat Reskrim Polres Lampung Utara, AKP M Hendrik Apriliyanto mengatakan, saat ini jajarannya sedang melakukan pendalaman atas kasus tersebut.
"Saat ini masih kita dalami dengan memintai keterangan dari para saksi-saksi, nanti pasti akan ada tindakan tegas terhadap para pelaku," kata Kasat, Selasa (17/9/2019).
Sementara itu Luki Priyanto (14) siswa SMPN 2 Kotabumi hingga hari ini belum mengikuti pelajaran seperti biasanya karena menurutnya dia masih trauma atas tindakan pengeroyokan yang dilakukan keluarga Yazid, Selasa (10/9/2019) lalu.
"Saya masih takut, baju sekolah saja aja masih sama polisi jadi bukti," ungkap Luki, saat ditemui sejumlah awak media rumahnya.
Atas kejadian yang mengakibatkan trauma itu, bibik Luki, Mariyam mengungkapkan harapannya kepada pihak kepolisian agar bisa memproses secara hukum dan menangkap para pelaku pengeroyokan terhadap keponakannya tersebut.
"Kami minta pelakunya bisa ditangkap dan dihukum, karena anak saya ini sekarang sudah ketakutan untuk pergi ke sekolahnya," ujar Mariyam.
Harapan serupa juga diungkapkan ibu Luki, Marpuni yang meminta supaya proses hukum dalam kasus pengeroyokan terhadap anaknya itu dapat berjalan dan pelakunya dikenakan sanksi tegas karena telah mengakibatkan trauma terhadap anak dibawah umur.
"Saya sudah sampaikan dengan polisi yang datang ke rumah dan membawa pakaian anak saya untuk jadi bukti itu supaya proses hukumnya dilanjutkan," ungkapnya.
Sebelumnya diberitakan, karena merasa jiwa siswanya terancam 4 orang dewan guru SMP Negeri 2 Kotabumi mengantarkan Luki Proyanto (14) melapor ke Polres Lampung Utara atas tindakan pengeroyokan yang dilakukan keluarga Yazid pada Selasa (10/9/2019) lalu. Bahkan pada saat kejadian bukan hanya Luki yang terkena sasaran dari pukulan keluarga Yazid, tapi beberapa dewan guru juga ikut menjadi korban. (Sarnubi)
Berita Lainnya
-
Keluhan Petani Singkong di Lampung Utara: Hanya Dapat Rp 850 per Kg Hingga Risiko Ditolak Perusahaan
Kamis, 21 Agustus 2025 -
Jalan Rusak Parah dan Jembatan Jebol, Warga Tanjung Harapan Desak Pemkab Lampura Bertindak
Jumat, 15 Agustus 2025 -
Satpol PP Lampung Utara Diduga Lakukan Pungli dalam Proses Kenaikan Pangkat Pegawai
Selasa, 12 Agustus 2025 -
Tiga Hari Buron, Pelaku Pemerkosaan dan Pembunuhan Pegawai Warung Sate di Lampung Utara Ditangkap
Selasa, 12 Agustus 2025