Pembayaran Tol Bakauheni-Terbanggi Besar Ternyata Belum 100 Persen Nontunai

Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Sistem pembayaran jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar di wilayah Lampung ternyata belum 100 persen nontunai. Hal ini lantaran penetrasi uang elektronik berbasis kartu masih belum maksimal.
Kepala Bagian Operasional Jalan Tol Bakauheni—Terbanggi Besar (Bakter) Hery Prasetyo mengungkapkan, sesuai dengan rancangan semula, sistem pembayaran jalan tol tersebut adalah nontunai. Akan tetapi, menurutnya, masih banyak pengguna jalan tol yang tidak mempersiapkan transaksi dengan uang elektronik.
“Masih banyak yang saldo tidak cukup karena penetrasi cashless masih kurang. Kadang mereka top-up juga belum tentu berhasil karena ada jam-jam offline tertentu mulai pukul 12 sampai dengan 2 siang. Akhirnya mau tidak mau ya, tunai,” kata Hery di Kantornya, Kamis (12/9/2019).
Menurutnya, hal itu terjadi karena transaksi nontunai masih terbilang baru di wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel). Uang elektronik dianggap hanya dapat dipakai untuk pembayaran jalan tol. Bahkan tempat pengisian ulang uang elektronik belum cukup banyak tersedia.
“Ini jauh berbeda dengan kota-kota besar seperti Jakarta, di mana transaksi nontunai sudah menjadi gaya hidup dan mendukung aktivitas sehar-hari,” kata dia dilansir dari Bisnis.com.
Sebagai solusi, operator jalan tol Bakter, PT Hutama Karya menyediakan loket pengisian saldo uang elektronik. Saat ini terdapat empat spot pengisian ulang uang elektronik di ruas sepanjang 140,50 kilometer tersebut.
“Kami sediakan tempat top-up offline di empat simpul yang cukup padat yakni di Bakau Selatan, Kotabaru, Natar, dan Terbanggi Besar. Layanan top-up ini khusus uang elektronik Bank Mandiri atau e-Money karena itu yang kebanyakan yang dipakai pengguna jalan tol,” ujar Hery.
Ia menambahkan, setelah beroperasi selama 4 bulan, trafik pengguna jalan tol Bakauheni—Terbanggi Besar mulai stabil di kisaran 9.000 kendaraan per hari. Lalu lintas harian ini mencapai hampir separuh dari target.
“Asumsi lalu lintas harian kami rencanakan di angka 19.000 kendaraan per hari. Saat ini masih di bawah 50 persen,” katanya. (Bns)
Berita Lainnya
-
Universitas Teknokrat Gelar MABIT dan JALASAH PKKMB 2025: Sinergi Iman dan Ilmu Bentuk Karakter Pemimpin Muda
Minggu, 28 September 2025 -
Pencuri Motor di Durian Payung Bandar Lampung Gagal Beraksi, Sempat Lepaskan Tembakan Beberapa Kali
Sabtu, 27 September 2025 -
Sudin: Peran Orang Tua Kunci Cegah Anak Terjerumus Narkoba, Geng Motor, dan Judi Online
Sabtu, 27 September 2025 -
Universitas Teknokrat Indonesia Raih Penghargaan Kampus Inovasi Terbaik Dunia versi WURI Rank 2025 di Korea Selatan
Jumat, 26 September 2025