Itera dan LIPI Kumpulkan 196 Tumbuhan Endemik yang Hanya Ada di Lampung
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kebun Raya Institut Teknologi Sumatera (Itera) melakukan penelitian dan eksplorasi tumbuhan langka di Taman Hutan Raya (Tahura) Wan Abdurrahman tepatnya di Talang Kelik, Gunung Betung, Pesawaran.
Kegiatan tersebut bertujuan menambah koleksi jenis tumbuhan langka khas Lampung di Kebun Raya Itera sekaligus sebagai upaya pelestarian dari kepunahan. Kegiatan itu dimulai sejak pertengahan Agustus bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan warga setempat.
Hasilnya, diperoleh 196 jenis tumbuhan lokal endemik Lampung yang akan menjadi koleksi baru Kebun Raya Itera. Dari 196 jenis tumbuhan tersebut 18 di antaranya merupakan tumbuhan yang masuk dalam kategori Status konservasi IUCN Red List, yaitu kategori yang digunakan oleh organisasi internasional untuk konservasi alam International Union for the Conservation of Nature and Natural Resources (IUCN) dalam mengklasifikasi spesies-spesies tumbuhan yang terancam kepunahan.
Beberapa jenis tumbuhan langka tersebut di antaranya jenis Amorphophallus paeoniifolius atau tumbuhan suweg, Dysoxylum alliaceum (suren) dan Ficus carica L. (buah tin) hingga Magnolia champaca (L.) Baill. Ex Pierre (cempaka wangi).
Kegiatan penelitian dan eksplorasi tersebut melibatkan lima orang dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yakni Dwi Murti Puspitaningtyas, Suhendar, Ikar Supriyatna, Ahmad Fudola, dan Sopian. Satu orang tim UPT Kebun Raya Itera Rizky Rahmadi serta dua masyarakat setempat.
Koordinator penelitian dan eksplorasi, Dwi Murti Puspitaningtyas menyebut, selain melakukan pengkoleksian tumbuhan lokal endemik Lampung untuk dikonservasi di Kebun Raya Itera, kegiatan tersebut juga menjadi bentuk transfer pengetahuan seputar kegiatan pengayaan koleksi tumbuhan dari tim LIPI kepada pengelola Kebun Raya Itera.
“Saat ini, tahapan kegiatan eksplorasi tanaman sudah selesai. Seluruh bibit hasil eksplorasi sedang di aklimatisasi atau diberi perlakuan untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan Kebun Raya Itera,” terang Dwi Murti. (Rls)
Berita Lainnya
-
Mahasiswa UIN RIL Sabet Emas Kejuaraan Silat di Malaysia
Kamis, 21 November 2024 -
Rektor UIN RIL Prof Wan Jamaluddin Ikuti Rakernas Kemenag, Siap Jalankan Amanat Menag
Senin, 18 November 2024 -
Unila Dorong Inovasi Energi Berkelanjutan Melalui GWES
Senin, 18 November 2024 -
Mahasiswa Magister Hukum Keluarga Islam dan Dosen UIN Jadi Best Speaker di Konferensi Internasional UInSCof
Senin, 18 November 2024