Dinas Perumahan Lamsel: Setidaknya Septic Tank Disedot 3 Tahun Sekali
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dalam rangka meningkatan kesadaran masyarakat untuk melakukan penyedotan septic tank secara terjadwal, Dinas Perumahan dan Pemukiman (Disperkim) Kabupaten Lampung Selatan, terus menggencarkan sosialisasi Layanan Lumpur Tinja Terjadwal (L2T2).
Sosialisasi itu sendiri telah dilaksanakan di Desa Pisang, Kecamatan Penengahan dan di kantor Kecamatan Natar dalam rentan waktu sepekan terakhir.
KUPT Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik Disperkim Lampung Selatan Hasmuni mengatakan, program L2T2 tersebut merupakan program lanjutan dari program Open Defecation Free (ODF).
"Ini merupakan langkah lebih lanjut, mengingat hampir seluruh wilayah di Kabupaten Lampung Selatan yang telah bebas buang air besar sembarangan, dimana jangan sampai masyarakat sudah punya toilet dan septic tank, tapi tidak dilakukan penyedotan secara berkala. Nah, melalui program ini kita sosialisasikan kemasyarakat tentang pentingnya penyedotan ini sekurang-kurangnya 3 tahun sekali," ujarnya, Rabu (28/08/2019).
Menurutnya, penyedotan septic tank itu sendiri sesuai dengan program L2T2 yakni minimal 3 tahun sekali. Hal itu supaya, lingkungan masyarakat menjadi lebih sehat.
"Intinya agar air (bersih/sumber air) tidak tercemar. Karena, supaya terhindar dari berbagai penyakit seperti kolera, diare, tyhpus dan terutama pencegahan terhadap stunting," kata Hasmuni.
Dalam sosialisasi di beberapa kesempatan, pihaknya mengimbau agar penyedotan septic tank itu dilakukan secara terjadwal.
"Penuh tidak penuh, dalam jangka waktu tiga tahun itu dilakukan penyedotan. Karena, pencemaran airnya sangat tinggi dan karena itu rawan terhadap kebocoran. Makanya septic tank itu harus kedap," katanya.
Ia memperhitungkan, apabila tingkat kesadaran masyarakat soal penyedotam septic tank itu sudah tinggi, maka secara otomatis hal itu akan berdampak pada peningkatan pendapatan asli daerah (PAD) Lampung Selatan.
"Program itu memang untuk meningkatkan PAD, namun untuk sekarang ini kita maksimalkan dulu tahap sosialisasi, agar kalau sudah paham, itu akan berdampak pada PAD," tegasnya. (Dirsah)
Berita Lainnya
-
Kasus Dugaan Keracunan MBG di SMPN 2 Kalianda Lamsel, SPPG Belum Kantongi SLHS
Jumat, 05 Desember 2025 -
Enam Siswa SMPN 2 Kalianda Diduga Keracunan MBG, 4 Diantaranya Harus Dirawat di RS
Rabu, 03 Desember 2025 -
ASDP Siapkan Layanan Ekspres dan Diskon Tarif untuk Antisipasi Lonjakan Penumpang Nataru
Rabu, 03 Desember 2025 -
Polri Dorong Swasembada Jagung Nasional, Wakapolri Tinjau Penanaman di Lampung Selatan
Rabu, 03 Desember 2025









