• Minggu, 08 September 2024

Menristekdikti Kenalkan Rektor Asing Pertama di Indonesia, Ini Profilnya

Selasa, 27 Agustus 2019 - 11.55 WIB
45

Kupastuntas,co, Jakarta – Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir secara resmi memperkenalkan rektor asing pertama yang masuk Indonesia, yaitu Prof. Jang Youn Cho. Pria berkebangsaan Korea Selatan itu didaulat untuk memimpin kampus swasta, yakni Universitas Siber Asia.

“Rektor tadi punya pengalaman memimpin perguruan tinggi, satu pernah memimpin perguruan tinggi di Hankuk University, Korea Selatan dan pernah di Amerika dan sekarang dia menjadi rektor di Universitas Siber Asia ini,” kata Nasir di Denpasar, Bali, Senin (26/8/2019).

Universitas Siber Asia tersebut, lanjut Nasir, akan diselenggarakan oleh Universitas Nasional Jakarta bekerja sama dengan Hankuk University of Foreign Studies Korea Selatan. Dia mengklaim, perguruan tinggi itu nantinya yang pertama kali di Indonesia berbasis pada daring atau online.

Nasir mengharapkan, kehadiran rektor asing tersebut dapat meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) sehingga mutu pendidikan menjadi baik dan meningkatkan daya saing di tingkat internasional.

“Karena, ini Asia, mahasiswanya tidak saja dari Indonesia, dan ini ada permintaan mahasiswa bisa dari Asia Tenggara, Asia Barat maupun Afrika. Mudah-mudahan bisa jalan,” ujar dia.

Terkait dengan penempatan rektor asing di perguruan tinggi negeri, Nasir mengatakan, saat ini masih sedang memperbaiki peraturan pemerintahnya dan peraturan terkait lainnya. Impor rektor untuk kampus negeri diperkirakan baru bisa jalan sekitar tahun 2020.

Nasir sebelumnya mengatakan, saat ini ada 14 peraturan yang masih perlu direvisi agar kebijakan mendatangkan rektor asing bisa berlaku. Salah satu di antaranya adalah aturan rektor harus terdaftar sebagai pegawai negeri sipil (PNS) dan merupakan warga negara Indonesia (WNI).

Dikutip dari laman resmi Universitas Nasional, Prof. Jang Youn Cho tinggal selama 17 tahun di Amerika Serikat dan kembali ke Korea Selatan pada 1997, tepat setelah krisis keuangan melanda Asia. Pada 1997 hingga 1998, dia menjabat Wakil Ketua Pendiri Dewan Standar Akuntansi Korea. Badan ini merupakan badan pengaturan akuntansi di Korea yang meletakkan dasar transparansi yang lebih baik dalam standar akuntansi Korea.

Ada tiga bidang penelitian yang menjadi fokus Profesor Cho, yakni penilaian dan analisis bisnis, kinerja penghasilan, serta akuntansi internasional. Profesor Cho pernah dinominasikan sebagai profesor terbaik selama sepuluh tahun terakhir di Universitas Nebraska-Lincoln. Profesor Cho juga dikenal sebagai profesor pendidikan online pertama di Korea.

Dia juga membuka program MBA Cyber ketika masih menjabat dekan Graduate School of Business. Kemudian ia menjabat Wakil Presiden Universitas Hankuk Studi Luar Negeri dalam mengisi Cyber University of Foreign Studies.

Sementara itu, dikutip dari situs resmi HUFS Business School, Hankuk University of Foreign Studies, dia diketahui telah menerbitkan empat buku, di antaranya termasuk Teori Mediasi dan Peningkatan Keandalan Informasi Akuntansi Korea. (Rpb/Dtk)

Editor :