Produksi Terus Menurun, Lada di Lampung Terancam Punah

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dalam rangka mengembalikan kejayaan lada di Provinsi Lampung, banyak hal yang harus menjadi perhatian oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dan pihak lain yang tetlibat di dalamnya.
Apa lagi mengingat produktivitas lada di Lampung tiap tahunnya selalu mengalami penurunan. Dari data Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung menyebutkan, produksi lada yang tadinya mencapai 346,4 kg/hektar pada 2016, menjadi 258,2 kg/hektar pada 2018.
Petugas Lapangan BPTP Lampung, Robet Asnawi mengungkapkan, menurunnya produksi lada menimbulkan kelesuan para petani untuk menanam lada. Jika persoalan itu tak cepat diatasi oleh pemprov maka ia khawatir lada di Lampung akan punah.
Kondisi tersebut terbukti dengan berubah fungsinya area lahan tanaman lada menjadi tanaman ubi kayu, sawit, karet, dan lainnya. Disebutkan dia, dalam 13 tahun terakhir (2005-2017), luas area lahan tanaman lada menurun rata-rata 2,52 persen, dan produksi menurun 3,07 persen.
"Ini yang menyebabkan kekhawatiran kita bakal punahnya lada di Lampung. Persentase tanaman tumbuh dari 4 kabupaten sentra lada seperti Lapung Utara, Lampung Timur, Way Kanan, dan Tanggamus rata-rata hanya 61,9 persen. Artinya kalau luas area lahan 46 ribu berarti hanya 30 ribu hektar yang ada ladanya," jelas Robet, pada sosisalisasi tata kelola lada dan implementasi indikasi geografis lada hitam Lampung, di Ruang Sungkai Gedung Balai Keratun Pemprov Lampung, Senin (26/08/2019).
Lebih lanjut dia mengatakan, rendahnya produktivitas lada memberi imbas pada harga lada di tingkat petani. Berdasarkan hasil surveinya saat ini harga lada Rp 25.000/kg. Harga tersebut jauh lebih rendah jika dibandingkan pada tahun 2017 yang bisa mencapai Rp80.556/Kg.
"Memang sangat miris sekali. Ini kita tanyakan ke petani sebenarnya maunya berapa harga lada di tingkat petani. Keinginan petani yakni seharga Rp 85.765/kg sudah cukup. Petani juga pernah menikmati harga lada sampai Rp 106.294/kg. Sedangkan pendapatan usaha tani Rp2,9 juta perhektar. Wajar kalau petani lada di Lampung menjadi lalas-malasan karena pendapatannya sedikit sekali," tuturnya.
Nanun begitu ia bersyukur walau sudah sedikit tanaman lada di Lampung tapi masih ada petani yang ingin menanam pohon lada karena mengingat sejarah Lampung sebagai tanah lada. (Erik)
Berita Lainnya
-
66.348 Guru di Lampung Belum Sertifikasi, Thomas: Semua Kebijakan Pemerintah Pusat
Rabu, 21 Mei 2025 -
Bawaslu Larang Pemilih Bawa Handphone ke Dalam Bilik Suara
Rabu, 21 Mei 2025 -
66.348 Guru di Lampung Belum Bersertifikat Pendidik
Rabu, 21 Mei 2025 -
Kementerian Pertanian Sinergikan Pertanian Modern dengan Kearifan Lokal
Rabu, 21 Mei 2025