Mahasiswa Papua Lampung : Kami Ingin Dihargai Sebagai Manusia, Stop Rasisme

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menanggapi kerusuhan yang terjadi di Malang dan Surabaya terhadap mahasiswa Papua yang menjadi korban rasisme oleh beberapa ormas, Ikatan Mahasiswa Papua Lampung (IKMAPAL) angkat bicara. Ketua Bidang Kemanusian IKMAPAL Ferdinand A Pigome berharap tidak ada lagi kekeransan verba atau kata-kata rasisme kepada mahasiswa papua se-Indonesia.
Ferdinand A Pigome menerangkan, sebenarnya dalam kasus ini mahasiswa Papua di Malang dan Surabaya sangat kecewa, karena terbukti tidak bersalah. Ini hanya oknum ormas dan aparat keamanan yang dikepung untuk dipaksa keluar. Dan tersinggung dengan bahasa yang disampaikan ormas adalah adanya kata 'monyet' yang dilayangkan ke mahasiswa Papua.
“Kami sebagai masyarakaat Papua hanya mau dihargai martabat kami, dan dianggap sebagai seorang manusia. Jadi stop rasis dan kekerasan secara verbal atau kata-kata," ungkapnya saat ditemui di sekita Kampus Unila, Selasa (20/08/2019).
Ia juga mengatakan, kalau di Lampung tidak ada masalah. Tetapi keluarga dan saudara di Papua yang merasakan. Ia juga mengatakan, pihaknya merasa kecewa dengan pernyatan Presiden Jokowi kemarin yang dinilai menganggap enteng permasalahan yang terjadi saat ini.
“Sikap itu adalah salah satu sikap yang salah. Seharusnya orang yang mengatakan kami ‘monyet’ harus ditahan. Karena itu adalah rasis dan melanggar HAM seseorang dan kelompok," ujarnya.
Ia juga mengaku, untuk di Lampung pihak kepolisian sudah datang, dan menyatakan sikap. Bahkan sebelum peristiwa ini, Walikota Bandar Lampung sudah mengundang untuk datang dikediamannya. “Iya dulu Walikota Bandar Lampung pernah mengundang mahasiswa Papua untuk datang. Dan menyampaikan menjamin keamanan dan kebebasan kita di sini," kata dia. (Sule)
Berita Lainnya
-
Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air Provinsi Lampung Kelola Proyek Fisik dengan Anggaran Fantastis
Selasa, 20 Mei 2025 -
Pemutihan Pajak Kendaraan di Lampung Raup Rp 22 Miliar
Selasa, 20 Mei 2025 -
Besok, Ojol di Lampung Ikut Mogok Massal Serentak
Senin, 19 Mei 2025 -
Lansia di Bandar Lampung Dianiaya Tetangga Diduga Karena Masalah Tanah
Senin, 19 Mei 2025