Polisi Telusuri Sindikat 'Calo' di RS Urip Sumoharjo

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Satreskrim Polresta Bandar Lampung masih mendalami kasus dugaan penipuan dan penggelapan rekrutmen tenaga kerja di Rumah Sakit (RS) Urip Sumoharjo.
Kepala Satuan (Kasat) Reskrim Polresta Bandar Lampung, Kompol Rossef Effendi, mengatakan, bahwa saat ini kasus yang dilaporkan oleh puluhan korban ke Mapolresta Bandar Lampung pada Rabu (14/08/2019) lalu, masih diselidiki.
“Masih kami dalami. Lihat nanti ya perkembangannya,” kata Rossef, Kamis (15/08/2019).
Rossef mengaku, dalam penyelidikan tersebut masih mencari rekam jejak Yuli yang dilaporkan oleh para korban. Namun, suami dan anak Yuli sudah diperiksa pasca korban melapor, akan tetapi diperbolehkan pulang setelah dimintai keterangannya. “Belum ada unsur keterlibatan mereka (suami dan anak Yuli),” ujar Rossef.
Sementara itu Yuli sendiri sampai saat ini belum diketahui keberadaannya. Pasalnya, para korban sempat menyambangi kediaman Yuli dan hanya mendapati anak dan suaminya saja.
“Nggak tahu Yuli itu ke mana. Kemarin itu kami datangi rumahnya di daerah Jalan DR Harun, Tanjungkarang Timur, tapi yang ada hanya suami dan anaknya saja. Dan mereka (suami dan anak Yuli) hari itu juga diperiksa polisi,” kata salah satu korban SG, Kamis (15/08/2019).
Dikatakan SG, bahwa hingga Kamis (15/08), Yuli tidak bisa dihubungi melalui ponselnya.
“Kalau Yuli nggak bisa dikontak lagi. Bahkan suaminya saja nggak tahu di mana keberadaan istrinya itu. Kalau Desta masih bisa (dihubungi), malah masih kerja di sana (Salah satu pegawai di RS Urip Sumoharjo),” ungkapnya.
Diketahui pada Rabu (14/08) siang lalu, puluhan orang menggeruduk ke Mapolresta Bandar Lampung. Mereka melaporkan Yuli atas tuduhan penipuan dan penggelapan dengan modus bisa memuluskan masuk kerja di RS Urip Sumoharjo dan RSU Airan Raya, Lampung Selatan.
Berdasarkan informasi, bahwa yang menjadi korban penipuan oleh Yuli diperkirakan mencapai ratusan orang. Di mana, korban dimintai sejumlah uang agar bisa masuk kerja di Rumah Sakit. Uang yang dimintai tersebut bervariasi dari Rp3 jutaan hingga Rp10 juta.
Namun, setelah uang diterima terduga pelaku Yuli, pekerjaan tersebut tidak ada yang didapat oleh para korban. “Saya sudah menyerahkan uang sebesar Rp8,5 juta pada bulan Februari 2019 lalu, dan dijanjikan untuk bekerja sebagai perawat di RS Urip Sumoharjo,” ungkap MY (33), warga Labuhan Ratu.
“Saya kenal Yuli dari Pak Zainal (Mantan Security Departemen Agama). Ibu Yuli itu lah yang menjadi semacam calo, untuk memasukkan kita lewat Ibu Desta yang bekerja di bagian Lab Rumah Sakit Urip Sumoharjo,” terangnya.
Sementara korban VA mengaku sudah memberikan yang sebesar Rp3,5 juta dan dijanjikan masuk di bagian gizi. Sedangkan korban Y telah menyerahkan uang sebesar Rp10 juta untuk di bagian administrasi. “Saya udah serahin uang Rp10 juta pada bulan Juli lalu, tapi sampai sekarang nggak ada kejelasan, bahkan saya sempat di tes urine di rumah Ibu Yuli, pake kantong kresek, dibawa sama Bu Desta, ada 35 orang, tapi kami dapat informasi, kalau urine kami dibuang,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan belum ada keterangan resmi dari pihak RS Urip Sumoharjo dan RSU Airan Raya, Lampung Selatan. (Oscar)
Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Jumat, 16 Agustus 2019 berjudul "Polisi Telusuri Sindikat 'Calo' di RS Urip Sumoharjo"
Berita Lainnya
-
Polda Lampung Periksa Tujuh Saksi Kasus Kematian Kakak Beradik di Pesibar
Senin, 19 Mei 2025 -
Wali Kota Eva Dwiana Buka Pelatihan Satgas RETINA untuk Cegah Narkoba, Kekerasan, dan Judi Online di Kalangan Remaja
Senin, 19 Mei 2025 -
Pentas Islami ke-18, Universitas Teknokrat Indonesia Teguhkan Nilai Islami dan Prestasi Generasi Muda
Senin, 19 Mei 2025 -
Polda Lampung Ambil Alih Penanganan Kasus Pembakaran Rumah Kepala Kampung di Lampung Tengah
Senin, 19 Mei 2025