• Minggu, 24 November 2024

Menanti Sport Center Jilid II

Senin, 12 Agustus 2019 - 08.04 WIB
131

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rencana pembangunan Sport Center atau pusat kegiatan olahraga sudah lama digaungkan oleh Pemerintah Provinsi Lampung. Bahkan sejak masa kepemimpinan Gubernur Lampung, M Ridho Ficardo.

Sejak awal menjabat Gubernur, Ridho sudah menyampaikan wacana ini ke publik. Ridho menyatakan, Sport Center ini akan dibangun di lokasi Kampus Itera, yang memang sangat luas, sekitar 250 hektare. Kala itu, Ridho mengaku sudah meminta Menteri Pemuda dan Olahraga untuk membantu proses pembangunan ini.

Namun sayang, hingga memasuki akhir masa jabatannya, rencana pembangunan Sport Center ini gagal dan tak ada kelanjutannya. Sebagai gantinya, Ridho fokus membenahi area PKOR Way Halim. Di PKOR, Ridho membangun sejumlah fasilitas olahraga yang baru, seperti lapangan softball, area skatepark, panjat tebing, running track, dan sebagainya.

Kini, tampuk kepemimpinan di Pemprov Lampung sudah berganti, dipimpin Gubernur Arinal Djunaidi. Arinal tentu tak asing lagi dengan lingkungan Pemprov. Ia sudah lama berkecimpung sebagai ASN, dengan jabatan terakhir sebagai Sekda Provinsi Lampung.

Yang menarik, belum lama ini Arinal juga mengungkapkan rencanya untuk membangun Sport Center. Rencana ini disampaikannya saat menghadiri Musorprov KONI Lampung di Gedung Pusiban, Rabu (07/08/2019) lalu. Demi mewujudkan keinginan tersebut, Arinal berencana akan langsung menemui Presiden Joko Widodo untuk membicarakannya.

Tak hanya itu, Sport Center di Lampung diharapkannya bisa lebih besar dari Jakabaring, Kota Palembang, Provinsi Sumatera Selatan. Sehingga ke depan Lampung bisa menyelenggarakan kompetisi olahraga baik berskala nasional maupun internasional.

Arinal mengaku sudah menemukan lahan dan lokasi yang tempat untuk pembangunan. Sport Center ini, kata dia sangat perlu untuk menunjang prestasi olahraga. Maka menyiapkan sarana dan prasarana menjadi suatu kewajiban baik bagi Pemprov Lampung maupun Pemda Kabupaten/Kota.

Dari itu, Masyarakat Lampung, khususnya para insan olahraga tentu sangat berharap rencana ini bisa berjalan. Dan tidak berakhir lagi hanya sebatas wacana saja. Tetapi harus ada bukti nyata. Karena tak dapat dipungkiri, prestasi olahraga dari sebuah daerah tida terlepas dari sarana dan prasarana yang tersedia.

Jika untuk berlatih saja tak punya tempat dan fasilitas, maka kita tak perlu berharap banyak akan mampu mengikur prestasi di tingkat nasional maupun internasional. Tak hanya untuk Lampung, hal ini berlaku bagi daerah mana pun.

Terlebih dengan prestasi Lampung yang saat ini semakin menurun. Berkaca dari hasil Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 di Jawa Barat, Lampung ‘terdepak’ dari 10 besar nasional. Lampung hanya bisa finish di peringkat 14 nasional dari 34 provinsi. Hasil ini pun menjadikan hasil terburuk selama Lampung mengikuti PON.

Kini PON XX 2020 di Papua sudah di depan mata. Waktu persiapan hanya tinggal setahun lagi. Persiapan para atlet ini harus jadi fokus utama KONI Lampung yang sudah mendapat nahkoda yang baru, yaitu Yusuf Barusman.

Kiranya antara KONI dan Pemprov Lampung tetap bersinergi untuk memajukan berbagai cabor unggulan dari Lampung, sehingga prestasi Sang Bumi Ruwa Jurai di tingkat nasional bisa kembali ke posisi 5 besar. Namun begitu, bukan berarti cabor yang peluangnya kecil untuk meraih emas PON lalu ‘dianaktirikan’.

Intinya, olahraga akan maju jika sudah disiapkan bibit atlet yang berkualitas, pembinaan sejak dini, kompetisi rutin dan didukung fasilitas olahraga yang memadai. Kini masyarakat menunggu hasil nyata pembangunan Sport Center ‘jilid II’ Pemprov Lampung. (Tampan)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Senin, 12 Agustus 2019 dengan judul "Menanti Sport Center Jilid II"

Editor :