Rusak Bertahun-tahun, Jalan di Desa Braja Dewa Lamtim Akhirnya Diperbaiki
![](https://www.kupastuntas.co/files/kota-bandar-lampung/2019-08/kuku.jpg)
Kupastuntas.co, Lampung Timur – Bertahun tahun Petani di Desa Braja Dewa, Kecamatan Way Jepara, menunggu jalan poros pertanian yang kondisinya rusak parah agar diperbaiki. Dan tahun ini harapan petani tersebut terkabulkan, dengan anggaran Dana Desa (DD). Sabtu (10/8/2019).
Jalan sepanjang 1.450 meter yang berada di Dusun 2, merupakan jalan utama sebagai akses berbagai kendaraan yang mengangkut hasil komoditas pertanian terutama padi. Jalan yang dihimpit oleh ratusan hektar sawah itu juga menjadi akses alternatif yang menghubungkan desa tetangga.
Jika musim hujan, kendaraan roda empat dan roda dua tidak bisa melintas disebabkan kondisi jalan yang berlubang dan juga tertutup luapan air. Sehingga akses jalan tersebut lumpuh total. Dampak yang paling terasa yakni dialami oleh petani setempat, karena tidak bisa melintasi jalan tersebut dengan menggunakan kendaraan.
Kepala Desa Braja Dewa, Riadi Basuki mengatakan hasil musawarah desa, serta bukti objeknya benar-benar petani membutuhkan perbaikan jalan. Sehingga anggaran yang bersumber dari DD direalisasikan untuk pembangunan onderlagh sepanjang 1.450 meter.
“Namun karena kondisi jalannya sangat labil dan rawan terkikis oleh oleh air sehingga jalan tersebut harus diberi Takut Penahan Tanah (TPT). Yang harus dibangun TPT sepanjang 1000 meter," ujar Riadi Basuki.
Di ruas jalan tersebut juga terdapat satu jembatan dan tiga gorong gorong yang selama ini masih menggunakan pohon kelapa. Sehingga hasil musawarah juga harus dibangunkan jembatan dan gorong gorong.
“Karena masyarakat kami mayoritas petani, akses pertanian harus diutamakan," ujar Kades Braja Dewa tersebut.
Sementara seorang petani bernama Budi mengatakan, agar pembangunan ini bisa terjamin kualitasnya, seperti pembangunan jalan onderlagh dan pembangunan TPT di jalur persawahan dengan kondisi tanah yang labil (gambut) maka harus dilakukan penimbunan di badan jalan. penimbunan itu juga harus benar- benar padat.
“Tanahnya sifatnya seperti gambut, kalau tidak ditimbun yang padat, maka onderlagh akan cepat amblas," ujar Budi. (Agus)
Berita Lainnya
-
'Nadran' Ungkapan Syukur Nelayan Lamtim dan Upaya Menjaga Ekosistem Laut
Rabu, 12 Februari 2025 -
Komisi I DPRD Lamtim Cek Lokasi yang Akan Dijadikan Perkantoran Lampung Tenggara
Senin, 10 Februari 2025 -
Gaji dan Tunjangan Perangkat Desa Triwulan IV 2024 di 264 Desa se-Lampung Timur Belum Dibayar
Sabtu, 08 Februari 2025 -
Tidak Ada Perhatian Pemerintah, Warga di Lamtim Swadaya Memperdalam Kanal Cegah Gajah Liar
Jumat, 07 Februari 2025