• Minggu, 18 Mei 2025

Pulau Lelangga Lunik Sangat Tertutup, Sudah Dibangun Vila, Pendopo dan Dermaga

Jumat, 09 Agustus 2019 - 15.11 WIB
1.6k

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Keberadaan Pulau Lelangga Lunik yang berada di Desa Sukarame, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran sangat tertutup dari pihak luar. Pulau itu hanya bisa dikunjungi pemilik dan tamu-tamunya.

Sebelum dikuasai Arthalita Suryani alias Ayin, Pulau Lelangga Lunik atau Lelangga Kecil diklaim milik Lenny Simbolon. Bahkan, Lenny mengaku memegang surat kepemilikan pulau itu sejak sebelum kemerdekaan.

Menurut Achmad Muharam, Pulau Lelangga Lunik sebenarnya dulu adalah milik Lenny Simbolon. Hal itu bisa dibuktikan dengan surat yang dibuat pada tahun 1928. Dalam surat itu Pulau Lelangga Lunik masih atas nama ayah Lenny Simbolong, yakni Simbolon.

“Sekitar di bawah tahun 2005, tiba-tiba pulau itu dikuasai Arthalita Suryani alias Ayin. Informasi yang kami terima, katanya pulau itu sudah dijual orang lain ke Ayin. Makanya saya bersama pengacara Edi Edward atas nama Lenny Simbolon pernah melaporkan terkait penguasaan pulau oleh Ayin itu ke Polda Lampung,” lanjut Achmad Muharam, Kamis (08/08/2019).

Namun, lanjut dia, hingga kini pulau itu tetap dikuasai Ayin. Menurut Achmad Muharam alias Aam, dulu anak-anak buahnya sering diajak Lenny Simbolon bermain ke Pulau Lelangga Lunik.

“Kalau saya sendiri belum pernah ke sana. Tapi kalau anak-anak buah saya sudah sering,” lanjut Pimpinan PT Anugerah Mandiri Indonesia ini.

Sementara itu, Lenny Simbolon saat dihubungi membenarkan jika Pulau Lelangga Lunik adalah miliknya.

“Semua orang tahu kok mas siapa yang punya Pulau Lelangga Lunik. Saya sudah laporkan penguasaan pulau oleh Ayin itu ke Polda Lampung tapi tidak ada kelanjutannya. Mungkin nanti saya akan berjuang dari Jakarta untuk mengembalikan pulau itu,” kata Lenny, semalam

Lenny menerangkan, Pulau Lelangga Lunik dikuasai Ayin dari tangannya sejak tahun 2001. Saat itu, Lenny pernah mengingatkan Ayin namun tidak diindahkan.

“Saat ada penebangan pohon-pohon di pulau itu, saya sudah pernah ingatkan Ayin tapi tidak digubris. Ya sudahlah saya yakin jika itu hak saya pasti akan balik suatu saat,” ujarnya.

Informasi dari nelayan setempat, saat ini tidak ada seorang pun yang diperbolehkan memasuki Pulau Lelangga Lunik, dan pulau itu juga dijaga ketat oleh beberapa penjaga.

Ia mengatakan, di dalam Pulau Lelangga Lunik sudah berdiri villa mewah yang seringkali dikunjungi pejabat yang dekat dengan Arthalita Suryani. “Maka tidak heran juga banyak masyarakat Pesawaran yang menjuluki Pulau Lelangga Lunik ini dengan Pulau Ayin,” terangnya.

Letak Pulau Lelangga Lunik diapit oleh empat pulau kecil, diantaranya Pulau Kelagian, Pulau Pahawang Kecil, Pulau Pahawang Besar dan Pulau Lelanggan Besar. Keempat pulau tersebut berpenghuni. “Hanya pulau Lelangga Lunik milik Ayin, yang tidak berpenghuni,” kata nelayan ini.

Dikatakan, dulunya nelayan dan warga bebas memancing di sekitar Pulau Lelangga Lunik. Namun, sejak beberapa tahun terakhir penduduk di sekitar pulau tidak bebas lagi memancing ikan di sekitar perairan tersebut.

Ia menambahkan, pulau dengan luas 3 hektare itu diatasnya berdiri sebuah bangunan villa, bungalau dan dermaga yang menjorok ke laut. “Sejak berdiri beberapa bangunan warga tidak lagi bebas keluar masuk pulau tersebut,” ungkapnya.

Ia melanjutkan, sejak tahun 2005, sering terlihat kapal mewah bersandar. Kapal tersebut, kata dia, membawa sejumlah orang penting. “Itu terlihat dari gaya dan pakaian mereka. Apalagi pemiliknya turut menemani,” imbuhnya.

Untuk menuju pulau tesebut bisa ditempuh melalui Pelabuhan Rakyat Ketapang, Padang Cermin, Pesawaran atau Pelabuhan Nelayan di Desa Bawang, Punduh Pidada. Meski lebih lama, perjalanan melaui Pelabuhan Ketapang lebih mudah.

Namun, para pemilik kapal enggan mengantar penumpang yang akan menuju Pulau Lelangga Lunik. “Bisa runyam kita. Pulau itu dijaga secara ketat,” ujarnya.

Informasi yang masuk redaksi Kupas Tuntas, saat ini Pulau Lelangga Lunik sudah dibangun sebuah rumah panggung dari kayu, pendopo yang bisa menampung 100 orang, sebuah dermaga dan empat buah gazebo yang menghadap ke laut lepas. Hingga berita dilansir Arthalita Suryani alias Ayin belum bisa dihubungi. (PR)

Editor :