• Kamis, 28 November 2024

DPRD Oku Timur Belajar Budidaya Kopi Luwak ke Lampung Barat

Selasa, 06 Agustus 2019 - 09.28 WIB
111

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH)  Lampung Barat (Lambar) menerima kunjungan Komisi II DPRD Kabupaten OKU Timur Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), dalam rangka menggelar studi banding ke Kabupaten Lampung Barat, kunjungan tersebut disambut oleh Kepala Bidang (Kabid), Tanaman Pangan, Cik Agus, Senin (05/08/2019) di dinas setempat.

Kunjungan tersebut bertujuan untuk mempelajari budidaya tanaman hortikultura yang menjadi komoditas yang dihasilkan sebagian petani di wilayah di Lambar. Studi banding ini dipimpin langsung oleh Wakil Ketua I DPRD Oku Timur Juniah, bersama delapan anggota Komisi II, Actor, Edi Kurniansyah,  Syamsudin, Apri Santoso, Darwis, Niel Tristiati Inan, Iwan Naboruri, dan Sekretaris Dewan (Sekwan) Sepala Hamdani

Wakil Ketua I DPRD Oku Timur Juniah mengatakan, kunjungan komisi II ke Lambar yakni ingin mempelajari terkait dengan budidaya tanaman hortikultura, untuk nantinya hasil studi banding akan menjadi bahan masukan kepada pihak eksekutif di kabupaten yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Way Kanan tersebut.

"Kami datang ke sini untuk menimba ilmu, karena Lambar dikenal dengan sayur-mayurnya juga, bahkan hasil sayur-mayur dari Lambar sudah sampai ke OKU Timur dan daerah lainnya. Sehingga nantinya bagaimana hasil studi ke Lambar ini akan kami sampaikan ke pemerintah daerah untuk jadi bahan masukan, mengingat  OKU Timur juga potensial untuk pengembangan hortikultura, seperti cabai, dan juga yang menarik bagi kami terkait budidaya tanaman alpukat," ujarnya.

Sementara, Sekwan OKU Timur, Sepala Hamdani menambahkan, hasil produksi tanaman tanaman pangan di OKU Timur setiap tahunnya berkisar 1000 ton Gabah Kering Giling (GKG), dengan potensi lahan yang tersedia maka memungkinkan untuk dilakukan pengembangan hortikultura.

"Daerah kami menghasilkan 1000 ton Gabah setiap tahun, dan kalau dipaksakan untuk tetap ditanami tanaman pangan tiga tahun sekali, maka lahan persawahan seperti dipaksa, karena itu melalui study banding ini, bagaimana kami mendapatkan ilmu dan bisa menjadi masukan ke pemerintah daerah bagaimana memutuskan mata rantai hama dengan diselingi dengan penanaman hortikultura untuk mengisi salah satu jadwal musim tanam," kata dia.

Menurutnya, luas lahan yang cocok untuk pengembangan hortikultura di OKU Timur berkisar 80 persen dari luas lahan yang biasa ditanami tanaman pangan. Sementara untuk jenis tanaman yang akan dipelajari tidak hanya cabai dan alpukat, melainkan jenis hortikultura lainnya.

Dilain pihak, Agus Cik menyampaikan terimakasih dan rasa bangga atas kunjungan tersebut, karena ternyata tanaman pangan dan hortikultura Lambar dikenal di daerah lain seperti halnya OKU, bahkan setelah dijelaskan apa yang menjadi unggulan dan yang sedang dikembangkan di Lambar, seperti kopi luwak dan alpukat, ternyata menarik perhatian mereka, dan mereka ingin mempelajari lebih dalam.

"Saya jelaskan bahwa di Lambar sudah ada 16 perusahaan kopi luwak yang sudah berjalan, bahkan produknya sudah sampai ke pulau jawa, dan sekarang juga sedang mengembangkan bibit alpukat unggul, yang buahnya bisa mencapai 1 kilo per buah, bibit tersebut sudah berumur 6 bulan yang nantinya akan diberi nama hak paten, karena bibit tersebut adalah hasil pembibitan penduduk dan pemerintah kita, dan itu semua membuat mereka tertarik untuk mempelajari lebih lanjut," tandasnya. (Iwan)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Selasa, 06 Agustus 2019 berjudul "DPRD Oku Timur Belajar Budidaya Kopi Luwak ke Lampung Baratt"

Editor :