Sering Telan Korban, PT KAI Tutup Perlintasan di Belakang Makam Pahlawan

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Keberadaan perlintasan sebidang antara jalur kereta api dengan jalan hingga kini masih menjadi dilematis. Karena di lokasi ini sering menjadi titik kemacetan dan kecelakaan. Namun jika pintu perlintasan itu ditutup, akan menimbulkan persoalan akses mobilitas bagi warga yang tinggal di perlintasan sebidang.
“problematiknya ialah jika tidak ditutup, maka akan semakin banyak menimbulkan korban jiwa yang jatuh diperlintasan sebidang,” ujar Manager Humas Divre IV Tanjung Karang, Sapto Hartoyo, Senin (5/8/2019).
Penutupan perlintasan sebidang kata dia, sebenarnya merupakan amanat UU nomor 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian, pasal 94 ayat (1), yang berbunyi, "Untuk keselamatan perjalanan kereta api dan pemakai jalan perlintasan sebidang yang tidak memiliki izin harus ditutup".
Berdasarkan data dari PT Kereta Api Divre IV, kecelakaan yang terjadi di pintu perlintasan wilayah divre IV Tanjung karang menunjukkan kenaikan setiap tahunnya. Pada 2018 terjadi 44 kecelakaan dengan jumlah korban meninggal dunia sebanyak 22 orang.
Terbaru adalah terjadi kecelakaan di perlintasan liar kilometer 13+5/6, tepatnya di perlintasan kelurahan Jagabaya 2 - Kelurahan Surabaya, atau persis di belakang Makam Pahlawan. Kecelakaan tersebut mengakibatkan satu orang remaja pengendara sepeda motor mengalami luka-luka dan harus dirawat di rumah sakit.
“Dengan ditutupnya perlintasan ini, diharapkan dapat mencegah terjadinya kecelakaan yang merenggut korban jiwa. Untuk penutupan perlintasan ini, PT KAI sudah berkoordinasi dengan dinas perhubungan, maupun dengan tokoh masyarakat setempat,” imbuhnya.
Sementara itu, Apri, salah satu warga setempat, yang biasa melintasi perlintasan tersebut mengaku jika penutupan itu membuat ia harus memutar lewat jalan Hanoman. Meski demikian, ia mendukung penutupan perlintasan di Jagabaya 2. Karena di lokasi itu memang sering terjadi kecelakaan.
“Saya hampir setiap hari lewat sini, tapi sekarang sudah ditutup untuk keselamatan. Karena memang sering ada kecelakaan disini jadi terpaksa mau diapain lagi, untuk seterusnya ya saya kalau mau nyebrang rel ya lewat samping Bakso Setan, kalo enggak lewat Hanoman" ujarnya. (Tampan)
https://youtu.be/FWzv8N5Cafo
Berita Lainnya
-
Polda Lampung Periksa Lima Saksi Terkait Kasus Dugaan Pembunuhan Kakak Adik di Pesisir Barat
Jumat, 16 Mei 2025 -
Dua Residivis Pencuri Sepeda Motor di Bandar Lampung Kembali Ditangkap, Sang Penadah Buron
Jumat, 16 Mei 2025 -
Cabuli Anak di Bawah Umur, Kakek Penjual Mainan di Bandar Lampung Ditangkap Polisi
Jumat, 16 Mei 2025 -
Apresiasi Kegiatan Belajar di Museum, Guru dan Siswa Mengaku Menambah Wawasan Sejarah dan Budaya
Jumat, 16 Mei 2025