Koalisi Gemuk
Kupastuntas.co, Bung Kupas - Berbicara tentang Pemilihan Umum tentunya menarik untuk diperbincangkan, baik itu Pemilihan Presiden (Pilpres) bahkan sampai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Begitupun pada tahun 2020, di mana ada 270 kabupaten/kota yang akan menyelenggarakan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Dari jauh-jauh hari, baik parpol dan bakal calon kada sudah mempersiapkan diri, dan mengadakan lobi-lobi politik. Tentunya untuk satu tujuan yaitu memenangkan Pilkada.
Dalam lobi dan komunikasi politik itulah, terbuka kemungkinan menciptakan koalisi yang akan melibatkan beberapa partai untuk menggalang suara dominan.
Kabar terbaru di Pilwakot Bandar Lampung, lima partai politik telah berkumpul mengadakan komunikasi politik, yakni PDIP, Golkar, Demokrat , Gerindra dan Nasdem. Berkumpulnya 5 partai tersebut, terindikasi ingin menjajaki koalisi.
Kalau dilihat perolehan kursi masing-masing partai tersebut, tentunya ini bakal menjadi koalisi yang gemuk jika terwujud. Bagaimana tidak, PDIP, Golkar, Gerindra dan Nasdem adalah partai yang memiliki jumlah kursi terbanyak di Bandar Lampung pada Pilkada tahun 2019.
Dengan koalisi gemuk ini tentunya mereka bisa menciptakan manuver untuk kedepannya, dan kemungkinan ada dua tujuan yang ingin diraih koalisi tersebut.
Pertama, bisa jadi untuk 'menjegal' atau merangkul bakal calon kada potensial yang punya kans menang di Pilkada nanti. Seperti terjadi pada Pilkada DKI Jakarta beberapa tahun lalu, saat itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok hampir tak mendapatkan perahu (partai), dan berpikir untuk pakai jalur independen. Karena semua partai berusaha menjegal dia agar tidak ikut Pilkada.
Faktor kedua, yakni koalisi partai ini akan memilih bakal calon kada potensial untuk melenggang mulus dalam pemenangan Pilkada. Seperti contoh pada Pilpres kemarin, jauh-jauh hari beberapa parpol langsung mendeklarasikan dukungan untuk calon petahana yakni Joko Widodo.
Balik lagi ke Pilwakot Bandar Lampung, saat ini beberapa nama bakal calon kada potensial mulai diperbincangkan untuk maju Pilwakot. Ada nama Eva Dwiana, Rycko Menoza, Kherlani, Wiyadi dan M Yusuf Kohar.
Kita harapkan pertemuan lima parpol ini melahirkan calon kada yang betul-betul potensial, dan bisa bersaing dengan calon kada yang diusung oleh partai lainnya.
Sehingga pertemuan ini jangan jadi blunder, karena kepentingan pragmatis partai untuk mengusung calon yang akan maju sebagai bakal calon kada karena faktor financial, ketimbang pilihan rakyat.
Perlu ada kedewasaan politik, sehingga Pilwakot Bandar Lampung benar-benar menghasilkan kepala daerah sesuai pilihan rakyat dan bisa membawa Ibu Kota Provinsi Lampung lebih maju. (Herwanda Pratama)
Berita Lainnya
-
Dinamika Pilkada Serentak 2024 di Tengah Transisi Kepemimpinan Nasional, Oleh: Donald Harris Sihotang
Selasa, 23 Juli 2024 -
Pemeriksaan Kejagung, Ujian Berat Eva Dwiana Menjelang Pilkada Bandar Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 17 Juli 2024 -
Kota Baru, Menghidupkan Kembali Impian yang Terbengkalai di Pilkada Gubernur Lampung 2024, Oleh: Donald Harris Sihotang
Senin, 15 Juli 2024 -
Pilkada 2024: Perubahan Regulasi dan Dampak Politik Dinasti, Oleh: Donald Harris Sihotang
Rabu, 03 Juli 2024