Lampung Sumbang 12 Persen Komoditi Ekspor Rajungan Indonesia ke AS
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi Lampung melakukan penandatanganan Rencana Kegiatan Tahunan (RKT) dengan Enviromental Defense Fund (EDF). Ini merupakan tindak lanjut dari MoU antara Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan EDF tentang pengelolaan Perikanan yang berkelanjutan di Indonesia, khususnya dalam pengelolaan rajungan Indonesia.
Pendatanganan yang diselenggarakan di Ruang Abung, Balai Keratun pada rabu (24/07/2019), dihadiri oleh Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Taufik Hidayat, Sekretaris Direktorat Jendral Perikanan Tangkap KKP RI Yuliadi dan EDF Ormas Asing Emilie Litsinger.
Sekretaris Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap KKP RI, Yuliadi mengatakan kerja sama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan NGO dalam pengelolaan perikanan rajungan berkelanjutan, memiliki banyak keuntungan bagi masyarakat.
“Masyarakat dapat mengolah rajungan dan menjadikannya bukan hanya mata pencarian tapi juga bisnis. Keuntungannya, pasokan rajungan yang konsisten dan berkelanjutan, ukuran rajungan yang baik dan produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang tinggi, serta tersedianya akses pasar secara berkelanjutan bagi produk rajungan Indonesia khususnya Provinsi Lampung," kata Yuliadi.
Sementara Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Taufik Hidayat menjelaskan, komoditas rajungan menjadi sumber penghidupan bagi ribuan masyarakat dan merupakan komoditas ekspor perikanan terbesar ketiga di Indonesia setelah udang dan tuna.
Provinsi Lampung sendiri merupakan salah satu Provinsi penghasil rajungan yang cukup besar di Indonesia menghasilkan sekitar 12 persen atau 1.500 ton dari produksi nasional, dengan tujuan ekspor ke Amerika Serikat.
“Kebutuhan permintaan pasar global terhadap produk rajungan kian tahun terus meningkat. Dengan potensi tersebut, diharapkan penandatanganan rencana kegiatan tahunan ini meningkatkan pemahaman dan dukungan pemerintah, pelaku utama dan pelaku usaha serta organisasi masyarakat untuk besinergi, demi kelestarian stok rajungan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat menjadi sumber PAD,” ujar Taufik.
Dengan adanya kerjasama ini, kata dia, akan meningkatkan pemahaman dan dukungan dari pemerintah, pelaku utama dan pelaku usaha serta ormas untuk bersinergi dalam pelaksanaan rencana aksi KPPRB demi kelestarian stok rajungan dan kesejahteraan masyarakat serta dapat menjadi sumber pendapatan asli daerah.
Sementara, Country Representative EDF Indonesia, Emilie Litsinger dalam kesempatan itu mengucapkan terima kasih atas atas kerjasama yang telah terjalin antara KKP dan EDF serta Provinsi Lampung. Dirinya berharap kerjsama yang baik ini akan terus terjalin untuk mencapai tujuan yang diharapkan, karena komoditi rajungan sangat penting untuk orang banyak. (Rls)
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024