• Minggu, 24 November 2024

Audiensi dengan Pimpinan Media se-Lampung, Arinal Bahas Program Strategis

Selasa, 23 Juli 2019 - 16.53 WIB
57

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Audiensi Gubernur Provinsi Lampung, Arinal Djunaidi, dengan para pimpinan media di Lampung, untuk membangun forum silahturahmi dan diskusi, pada Selasa (23/07/2019) digelar di ruang kerja gubernur.

Arinal mengadakan audiensi ini untuk mendiskusikan terkait isu-isu yang beredar di masyarakat Lampung. Ia juga menghimbau kepada seluruh pers untuk sama-sama bersinergi dalam memajukan Lampung menjadi lebih baik dan berjaya.

Dalam audiensi itu, Ia mendiskusikan terkait Lampung yang siap menjadi Ibu Kota Indonesia hingga ke masalah pertanian dan hasil bumi di tanah Lampung.

Menurutnya, Lampung mencerminkan negara kepulauan atau negara maritim. Lampung juga dekat dengan pusat pemerintahan dan dekat dengan pusat ekonomi. Lampung besar kontribusinya untuk Indonesia, khususnya untuk kebutuhan Ibu Kota dari hasil bumi dan lain-lain. Lampung merupakan provinsi yang terdiri dari bermacamam-macam suku di Indonesia, serta masih banyak lahan tanah di lampung untuk menjadi Ibu Kota Indonesia.

Ia juga membicarakan dampak positif dan negatif jika Ibu Kota Negara Indonesia di Lampung. Dan perlu ada kajian tentang dampak kepada kita jika Lampung menjadi Ibu Kota Indonesia.

"Kita juga jangan terlalu banyak meminta dan memaksa Ibu kota Indonesia di Lampung, kita harus pelajari dulu dampak positif dan negatifnya," kata dia di ruang kerjanya (23/07/2019).

Perihal isu-isu pertanian dan hasil bumi, Arinal kecewa dengan para pengusaha kopi yang impor kopi dan singkong. "Saya kecewa dengan para pengusaha yang tidak benar, orang kita ini penghasil Kopi kok malah impor kopi dari luar," tegasnya.

"Mereka hancurkan kehidupan petani kopi dan singkong di Lampung ini," tambahnya.

Arinal pun akan membahas programnya sampai 5 tahun ke depan. Dari mengangkat kopi Lampung menjadi kopi nomor satu, bantuan pengadaan mobil ambulan 50 unit per tahun, beasiswa kepada anak petani dan nelayan di Lampung, pengadaan listrik di kampung pedalaman yang belum teraliri listrik, bantuan BPJS, hingga Arinal akan membangun pusat agrowisata di lahan perkebunan yang tidak efektif seluas 800 Ha di daerah Kalianda resort. (rino)

Editor :