Pemprov Lampung Tak Lagi Libatkan EO di Festival Krakatau, Ini Alasannya
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pelaksanaan Lampung Krakatau Festival (LKF) setiap tahunnya selalu ditangani oleh Event Organizer (EO). Namun berbeda dengan tahun ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung dipastikan tidak akan lagi melibatkan pihak EO. Pada Festival Krakatau 2019, Pemprov Lampung hanya menggandeng para komunitas, sekolah, dan perguruan tinggi.
Meski tanpa EO, pemprov berharap agenda tahunan ini dapat tetap meriah dan bisa lebih dirasakan oleh masyarakat. Sebagaimana hal itu juga menjadi alasan pemprov mengajak para komunitas untuk ikut serta pada LKF. Adapun jumlah komunitas yang rencana akan diikutsertakan adalah sebanyak 10 komunitas.
"Tidak gunakan EO. Sebagaimana kita ketahui bahwa LKF ini bukan hanya milik pemerintah, tetapi milik seluruh masyarakat Lampung. Sehingga pada tahun ini kita berharap semua masyarakat Lampung bisa ikut serta dan sama-sama menyaksikan rangkaian kegiatannya," jelas Sekretaris Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Lampung, Hanita Farial saat ditemui di kantor Pemprov Lampung, Kamis (11/07/2019).
Dalam persiapannya, Dinas Pariwisata telah menyosialisasikan rencana kegiatan ke sekolah-sekolah, universitas agar mahasiswa juga peduli terhadap kegiatan yang memiliki nilai sejarah tersebut.
"Itu kita tawarkan siapa yang ingin ikut atau ingin memberikan suatu penampilan pada rangkaian acara. Seperti dari Asosiasi Pengusaha Jasa Boga Indonesia (APJI) Lampung untuk festival kuliner, lalu Generasi Pesona Indonesia (GenPI) Lampung yang rencananya mau menggelar Lalang Waya Market. Jadi sekarang kita kerjasama dengan komunitas, stakeholder," paparnya.
Menurut Hanita, keterlibatan komunitas, sekolah dan perguruan tinggi diharapkan dapat lebih luas mempromosikan kegiatan LKF. Apa lagi dirinya juga telah mengundang provinsi lain agar ikut memeriahkan acara.
Sementara mengenai konsep kegiatan, ia mengatakan secara prinsip tidak ada yang berbeda dari tahun sebelumnya. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 23 - 25 Agustus 2019. Namun sebelum memasuki puncak acara, terdapat beberapa rangkaian kegiatan yang mana salah satunya adalah bersih pantai, menanam mangrove dan terumbu karang di pantai Pulau Sebesi pada 14 Juli mendatang.
Lebih lanjut dia menyebutkan, anggaran yang akan digunakan pada kegiatan LKF adalah sebesar Rp400 juta yang merupakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). (Erik)
Berita Lainnya
-
Akhyar Rido Resmi Sandang Gelar Profesor, Perkuat Mutu Pendidikan di Universitas Teknokrat Indonesia
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Tersangka Korupsi di Pesisir Barat Titipkan Uang Kerugian Negara 290 Juta ke Kejati
Jumat, 27 Desember 2024 -
47.437 Tiket KAI Terjual, Stasiun Tanjungkarang Jadi yang Tersibuk Selama Nataru 2025
Jumat, 27 Desember 2024 -
Tinjau SPKLU Bandung, Dirut PLN Pastikan Seluruh Infratruktur EV Siap Layani Masyarakat 24 Jam
Jumat, 27 Desember 2024