Mendikbud Gandeng TNI Bentuk Karakter Siswa, Moh. Mukri: Pendidikan Agama Tetap Diperlukan
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menggandeng TNI dalam program Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) siswa. Sebab, menurutnya, TNI lebih mudah menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
"Kenapa TNI bukan yang lain? Bisa saja dengan lain, tapi kita sudah sering juga kerja sama dengan TNI dan TNI punya koramil, lanud, jajaran dan fasilitas yang lengkap untuk meng-cover seluruh Indonesia lebih mudah," kata Muhadjir, Senin (08/07/2019).
Selain itu, Muhadjir juga akan menemui Kwartir Nasional (Kwarnas) Pramuka untuk dilibatkan dalam masa orientasi peserta didik baru. Menurutnya, masa orientasi itu harus bersifat multidimensi, tidak cukup hanya dalam 3 hari.
"Saya akan segera bertemu dengan Kwarnas untuk melibatkan Pramuka terutama yang di luar jalur sekolah untuk menangani. Jadi urusan peserta didik baru terutama pada masa orientasi harus multidimensional. Saya sudah minta pekan pengenalan sekolah tidak berlangsung tiga hari, tapi satu semester penuh tiap Sabtu-Minggu dipakai pengenalan sekolah," ujarnya.
Pendidikan Agama Masih Diperlukan
Dimintai tanggapannya, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Moh. Mukri mendukung rencana Mendikbud yang akan menggandeng TNI untuk membentuk karakter para siswa. Mukri mengatakan, format seperti itu bisa saja dicoba sebagai bentuk keprihatinan menyaksikan kondisi saat ini dimana pelajar memiliki karakter yang jauh dari harapan.
“Mungkin saja selama ini sudah ada penelitian yang memotret bahwa pendidikan karakter siswa harus mulai diperbaiki, sehingga generasi ke depen bisa lebih berkarakter. Dengan adanya berbagai format yang akan dicoba diharapkan suatu saat nanti ditemukan format yang tepat dan jelas untuk membentuk karakter generasi penerus bangsa,” kata Mukri, semalam.
Ia melanjutkan, menggandeng TNI bisa saja dilakukan, terutama untuk membentuk kedisiplinan serta menumbuhkan dan memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air serta bangsa.
Namun, kata dia, pendidikan agama tetap diperlukan sehingga generasi ke depan bisa tetap toleransi dan tidak terjebak dalam paham radikalisme.
“Pendidikan karakter juga bisa dilakukan dengan memberikan pelajaran agama. Semua bisa diujicoba sampai ada format yang tepat. Karena memang tantangan kurikulum kedepan semakin kompleks, sehingga harus bisa menyesuaikan dengan era saat ini,” terangnya.
“Saya memang ada kekhawatiran melihat karakter generasi saat ini. Sehingga harus bisa dicarikan solusinya sehingga karakter generasi ke depan bisa lebih baik. Kita harus berpikir positif terhadap semua usulan yang bertujuan untuk membentuk pendidikan karakter generasi muda yang lebih baik,” pungkasnya.
Pemerhati Pendidikan lainnya Undang Rosidin mengatakan untuk membentuk karakter siswa harus dicarikan bentuk dan pola yang tepat. Hal tersebut harus diperjelas dan dipertegas melalui program Permendikbud.
Karena menurutnya, karakter siswa di sekolah tidak tepat diajarkan dan dilatihkan, tapi justru melalui proses pembiasaan dan pengenalan/pemberian contoh (keteladanan) yang ditunjukkan oleh ekosistem pendidikan di sekolah. "Jadi karakter tidak dibangun melalui indoktrinasi, tapi melalui persuasi dan edukasi," ungkapnya. (Sule/PR/Dtc)
Artikel ini telah terbit pada Surat Kabar Harian Kupas Tuntas Edisi Selasa, 09 Juli 2019 dengan judul "Mendikbud Gandeng TNI Bentuk Karakter Siswa, Moh. Mukri: Pendidikan Agama Tetap Diperlukan"
Berita Lainnya
-
Kebakaran Besar di Bandar Lampung, Tiga Rumah Ludes Terbakar
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Waspadai Hoaks tentang Brigade Pangan di Media Sosial
Sabtu, 28 Desember 2024 -
Samsudin: 37 Persen Kondisi Jaringan Irigasi di Lampung Rusak
Sabtu, 28 Desember 2024 -
TPA Bakung Disegel, Walikota Eva Dwiana: Keterbatasan Anggaran Kendala Utama dalam Pengelolaan Sampah
Sabtu, 28 Desember 2024