Petani Mesuji Harap Haji Saply Lanjutkan Kebijakan Pro Rakyat Khamami

Kupastuntas.co, Mesuji - Pasca bupati Mesuji non aktif Khamami terjaring OTT KPK, kebijakan yang mengharuskan para ASN, Tenaga Honorer, dan Perangkat Desa membeli beras Petani Mesuji ikut terkena imbasnya. Pasalnya program pro rakyat itu tak lagi berjalan. Alhasil, kini para Petani merana gundah gulana.
Ketua Kelompok Tani Sari Makmur, Desa Wonosari Kecamatan Mesuji Timur, Gito bercerita, bahwa para Petani merasa seperti kehilangan sinyal kemakmuran. Betapa tidak, pasca OTT KPK, pendapatan petani berkurang. Sebab harga jual gabah turun.
"Dulu kebijakan Khamami melalui program para pejabat harus membeli Beras Petani Mesuji, harga jual gabah di sini Rp4300 perkilo. Nah sekarang hanya Rp3000 perkilo," papar Gito di Kediamannya, Minggu (30/6/2019).
Dikisahkan Gito, dahulu oleh adanya program pro rakyat itu petani menjadi makmur. Sebab kelompoknya mendapat kuota sebanyak 470 ton beras untuk mengisi kebutuhan program tersebut.
"Wah kami merdeka betul ketika itu.Sekarang kami kehilangan itu," ungkap dia.
Saat ini, para Petani Mesuji bingung harus menjual ke mana hasil buminya. Mewakili sesamanya, Gito berharap pemimpin baru Kabupaten Mesuji yaitu Haji Saply bersedia melanjutkan kebijakan yang pro rakyat tersebut.
"Kami berencana menemui Haji Saply. Untuk membicarakan hal ini. Ini demi kemakmuran petani Mesuji. Semoga beliau bersedia melanjutkannya, amin," pungkasnya. (gst)
Berita Lainnya
-
Tiga Tahun Bersembunyi, DPO Pencuri Besi Tower di Menggala Akhirnya Ditangkap Polisi
Selasa, 14 Oktober 2025 -
Penertiban hingga Muncul 6 Kesepakatan, PT SIP: Saat Kegiatan Orang yang Ditetapkan Tersangka Tidak Muncul
Jumat, 10 Oktober 2025 -
Sengketa Warga Dengan PT Sumber Indah Perkasa Mesuji, Terjadi Enam Kesepakatan
Jumat, 10 Oktober 2025 -
Remuknya Kepercayaan di Rumah Sendiri
Senin, 06 Oktober 2025