Kupastuntas.co, Lampung Timur - Perlu anggaran 4,5 miliar untuk menghidupkan kembali pelayanan uji KIR kendaraan di Dinas Perhubungan, Lampung Timur.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perhubungan Sudarman bahwa dinas sudah mengajukan usulan anggaran sesuai dengan kebutuhan untuk perbaikan dan pembelian mesin baru untuk pelayanan uji kir. Namun usulan tersebut belum disetujui dari pemerintah pusat.

"Perlu anggaran 4,5 miliar agar bisa melayani uji kir", kata Sudarman.

Masyarakat Lampung Timur yang ingin melakukan uji kir, harus melakukan di Kabupaten Lampung Tengah.

"Bukan hanya Lamtim, semua kabupaten/kota yang ada di Provinsi Lampung. Hanya di Lampung Tengah yang bisa melayani uji kir. Hal ini yang perlu diperhatikan bersama demi memudahkan pelayanan publik", ujar Sudarman.

Sementara dalam satu hari pelayanan uji kir hanya sanggup melayani 100 kendaraan artinya jika semua pelayanan kir berpusat di Lampung Tengah dipastikan akan terjadi antrean dan berdampak sebagian tidak terlayani dalam satu hari.

Dengan kondisi seperti itu akan berdampak pada pembayaran kir melalui biro jasa. "Pasti banyak yang menggunakan jalur cepat, 'nembak' terutama pembayar KIR dari luar kabupaten", kata Sudarman.

Dia mencontohkan banyak warga Lampung Timur yang melakukan pembayaran kir tanpa meminta rekomendasi dari Dinas Perhubungan, sehingga terindikasi pembayaran kir melalui jalur orang dalam (OD).

"Saya sudah tegaskan kepada Dishub Lamteng jika ada warga Lamtim yang melakukan pembayaran kir tanpa ada rekomendasi dari Dishub Lamtim jangan dilayani", ujar Sudarman.

Disisi lain dengan tidak berfungsinya pelayanan kir di Lamtim, menjadi momen untuk meraup keuntungan bagi birojasa (calok).

Seperti yang dikatakan salah seorang birojasa berinisial SR, warga Kecamatan Sekampungudik, dia bisa membawa berkas kir dari Lamtim ke Lamteng.

"Saya bisa mengantongi keuntungan sekitar 150 ribu. Dalam satu minggu biasanya saya memasukan kir sekitar 10 buah, kalau dihitung bisa 1,5 juta dalam satu pekan", kata SR. (agus)