• Jumat, 15 November 2024

Kapal Tak Kunjung Bersandar, Penumpang KMP Mutiara Persada II Marah

Sabtu, 08 Juni 2019 - 13.22 WIB
81

Kupastuntas.co, Lampung Selatan -Ningsih, penumpang Kapal Motor Penumpang (KMP) Mutiara Persada II yang kandas di perairan Pulau Rimau, marah-marah sebab kapal yang sedianya sudah dievakuasi tak kunjung merapat ke dermaga di Pelabuhan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan.

"Padahal jam 10 tadi sudah dievakuasi. Lama benar kami dijemput. Katanya nggak bisa sandar karena ada kapal lain yang sudah dijadwalkan berlabuh. Ini-kan aneh, kami seperti tak dianggap," ungkapnya, Sabtu (8/6/2019) pukul 12.30 WIB

Keluhan Ningsih pun diamini penumpang lainnya dengan sorakan. "Huu. Dari kemarin cuma janji-janji palsu. Masa kami mau menginap lagi?" seru penumpang lain.

Kejadian ini terbilang aneh. Pemantauan dan hasil informasi yang didapat Kupastuntas.co, sedianya kapal tersebut seharusnya sudah berlabuh.

"Harusnya memang seperti itu, Bang. Tapi tiba-tiba berubah. Kayaknya pihak ASDP dan pemilik kapal ini nggak ngerti situasi. Dari tadi bilangnya sabar terus. Dia nggak tahu kalau situasi di sini ruwet," ujar pria yang selalu bertatap muka dengan penumpang dan selama ini terlihat mendata para penumpang selama dievakuasi.

Ningsih kembali bercerita tentang janji dari pihak PT ASDP Cabang Utama Bakauheni. Pertama menyoal penginapan.

"Masa kita diminta menginap di Tanjungkarang. Jarak dari sini ke sana itu 2 atau 3 jam. Padahal-kan di area sini ada penginapan," imbuhnya.

Yang kedua tentang janji keberangkatan kapal yang sudah dijadwalkan tidak lama setelah kejadian itu berlangsung.

"Ini maksudnya apa. Kita mau diminta nunggu dan nginap lagi?. Aneh ini. Udah nasi bungkus yang dikasih cuma alakadarnya saja," ucapnya lagi.

Dia sedikit bercerita tentang peristiwa yang dialaminya pada Kamis (6/6/2019). Saat itu dia mendengar suara gesekan yang cukup keras.

"Saya dengan krek krek krek gitu. Saya curiga. Ini kenapa. Saya lihat keluar, kapalnya nggak jalan-jalan," katanya.

Saat itu dia mengaku kondisi cuaca sedang tidak bagus. "Angin kencang dan hujan. Saya senter ke luar, saya lihat ada batu karang. Ternyata nyangkut di karang," terangnya.

"Ini kata saya, mata supir (awak kapal) tertutup. Masa dia nggak lihat karang yang tinggi. Saya aja bisa lihat pakai senter HP. Pasti dia ngantuk itu-lah," kata dia yang sebenarnya ingin pulang kampung ke Palembang dari Jakarta.

Pemantauan di lokasi, puluhan penumpang berkumpul di Dermaga 3. Total penumpang sebelumnya berjumlah 516. Sebagian penumpang memilih pulang ke tempat asal. Sejumlah petugas keamanan disiagakan untuk meredam kemarahan penumpang. (Ricardo)

Editor :