• Selasa, 17 September 2024

ASDP Bakauheni Siagakan 63 Kapal Roro, Pemudik Diprediksi Naik 15 Persen

Selasa, 28 Mei 2019 - 20.47 WIB
126

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Hingga memasuki H-9 hari raya Idulfitri 1440 hijriah, belum tampak pergerakan signifikan arus mudik yang terjadi di jalan raya maupun Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan.

Laju kendaraan masih terpantau normal di sepanjang Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) Lampung Selatan, Selasa (28/5).

Hanya saja sejumlah pihak seperti pihak kepolisian, dinas perhubungan, PT. ASDP Bakauheni dan sejumlah elemen lainnya sudah melakukan persiapan untuk menyambut musim mudik lebaran.

Seperti pihak kepolisian resor Lampung Selatan, pada Selasa (28/5) petang melaksanakan upacara gelar pasukan yang menggunakan sandi "operasi ketupat krakatau 2019" untuk pengamanan mudik-balik lebaran.

Sementara itu, pihak Dishub Lampung Selatan bersama pihak-pihak terkait hingga kemarin, terus melakukan pemeriksaan kondisi kendaraan bus yang menjadi salah satu moda angkutan lebaran. Dan hasilnya ditemukan, lebih dari 50 persen kendaraan bus tidak laik jalan.

Selain itu, pihak dishub pun telah menyiagakan pos pengamanan dan pemantauan disejumlah titik yang dilalui oleh pemudik.

Dilain tempat, pihak PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni menyiapkan 63 unit kapal rol and rol (Roro) untuk melayani pemudik di musim mudik lebaran 2019.

General Managar (GM) PT ASDP Bakauheni Hasan Lessy kepada wartawan menuturkan, pihak ASDP akan mengoperasikan 6 dermaga di pelabuhan setempat termasuk termaga eksekutif.

Selain itu, pihak ASDP pun mengoperasikan 51 loket pembelian tiket dimana 17 loket untuk pejalan kaki, 15 loket untuk kendaraan roda dua dan 19 loket untuk kendaraan roda empat dan dobel.

Hasan Lessy mengatakan, arus mudik diperkirakan mulai dirasakan pada H-7 lebaran. Hal itu berdasarkan pengalaman mudik-mudik sebelumnya yang menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang di areal pelabuhan, akibat penumpang yang datang dari Merak-Banten beristirahat di ruang tunggu pelabuhan setempat.

Namun demikian, dimungkinkan penumpukan penumpang itu dapat berkurang mengingat pada musim mudik tahun ini sudah beroperasinya jalan tol trans sumatera (JTTS).

"Dengan beroperasinya jalan tol secara normal, kemungkinan penumpukan ini akan berkurang. Selain itu kami akan memberlakukan sistem ganjil genap untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi pada saat puncak arus mudik," ujarnya pada wartawan.

Dan pihaknya pun memperkirakan pada musim mudik tahun 2019, akan terjadi peningkatan jumlah penumpang sebesar 15 persen bila dibandingkan tahun 2018.

"Oleh karenanya, kita akan menggunakan sistem acak pemberangkatan kapal atau "full berangkat full berangkat" untuk mengurai penumpukan penumpang dan kemacetan kendaraan," tandasnya. (Dirsah/Edu)

Editor :