Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemilihan presiden dan legislatif tahun 2019 di provinsi Lampung telah usai dilaksanakan. Lampung sendiri masuk dalam tingkat partisipasi tertinggi yakni mencapai 80,56%, lebih tinggi dari target nasional sebesar 77% pemilih.

Namun dengan meningkatnya partisipasi masyarakat Lampung dalam pemilu 2019, justru menjadi tugas besar untuk bisa mempertahankan angka partisipasi atau minimal mampu mencapai target nasional.

Komisioner KPU Lampung kordiv parmas dan sosialisasi Antoniyus mengungkapkan, tingkat partisipasi masyarakat Lampung yang mencapai 80% ini rata untuk semua pemilihan baik presiden dan wakil presiden, DPR RI, DPD RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.

Menurutnya, pencapaian tersebut  merupakan wujud kesadaran masyarakat, bahwa pemilu itu penting untuk memberikan perubahan terhadap nasib bangsa. "Kalau tugas KPU memberikan pendidikan pemilih dan memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu ini," ungkapnya melalui via telpon, Selasa (14/5).

Anto mengatakan, meningkatnya partisipasi masyarakat juga disebabkan banyak faktor yang menentukan, seperti pilpres, model kampanye peserta pemilu yang melibatkan media dan kelompok masyarakat. Ditambah juga dengan adanya relawan demokrasi yang dapat menyentuh 10 basis lapisan masyarakat.

"Kita harus bisa mempertahankan apa yang sudah kita lakukan, mungkin ke depan akan lebih variasi model sosialisasinya, dan juga mempertahankan relawan demokrasi, guna terus memberikan penyadaran kepada masyarakat tentang pentingnya pemilu maupun pilkada nanti," ujarnya.

Untuk pilkada 2020 mendatang yakni pemilihan Walikota dan Bupati, Antoniyus menerangkan, KPU harus mampu mempertahankan angka ini, walaupun pada dasarnya tingkat partisipasi pada pilkada kedepan tidak perlu sama dengan pemilu. "Iya tidak perlu sama dengan pemilu ini, tetapi minimal bisa memenuhi target nasional yakni 77%, tetapi kalau bisa target 80% saat ini bisa dipertahankan," tandasnya. (Sule)