Tiap Musim Hujan, 250 Hektare Sawah di Desa Brajahluhur Lamtim Selalu Gagal Panen
![](https://www.kupastuntas.co/files/kota-bandar-lampung/2019-05/IMG-20190512-WA0013.jpg)
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Rawa Lebak seluas 250 hektare yang ada di Desa Brajaluhur, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, selalu mengalami banjir setiap musim hujan tiba. Hal itu berdampak pada rusaknya tanaman padi milik warga hingga ketingkat gagal panen.
Rawa Lebak merupakan areal sawah berjenis rawa yang dimanfaatkan pemiliknya untuk bercocok tanam padi. Rawa Lebak yang ada di Desa Brajaluhur, berdampingan langsung dengan sungai sebagai pembatas hutan Taman Nasional Way Kambas dengan lahan masyarakat. Pada musim hujan sungai tersebut meluap hingga membanjiri lokasi tanam petani.
Ketua Gapoktan Desa Brajaluhur, Saimun saat ditemui, Minggu (12/5/2019) mengatakan, di Brajaluhur terdapat 536 hektare rawa Lebak. Dari jumlah tersebut 286 hektare sudah dibentengi tanggul penangkis banjir sepanjang 4.850 meter. Sedangkan 250 hektar belum di bangunkan tanggul penahan banjir.
"Kami meminta kepada pemerintah agar bisa membangunkan lagi tanggul penahan banjir untuk rawa Lebak yang 250 hektar," kata Saimun.
Saimun menjelaskan, pada 2018 lalu pemerintah pusat sudah membangunkan sebuah tanggul penahan banjir sepanjang 4.850 meter untuk membentengi rawa Lebak seluas 286 hektar, dan hasilnya sangat maksimal untuk mengatasi persoalan banjir.
"Setelah terbangun tanggul kami bisa menanam satu tahun dua kali tanam, meskipun musim hujan kami tidak khawatir lagi," terang Saimun.
Sementara pengakuan petani rawa Lebak Desa Brajaselebah Paido, dengan terbangunnya tanggul penahan banjir, hasil panen bisa maksimal dalam satu hektare bisa mendapatkan 7-8 ton gabah, sebelum terbangunnya tanggul dalam satu hektar maksimal hanya 6 ton gabah.
"Karena air pasti meluap dan membanjiri tanaman sebagian tanaman pasti rusak, sekarang sudah tidak lagi." kata Paido.
Namun dengan terbangunnya tanggul tersebut, menimbulkan cemburu sosial bagi petani lain yang sawahnya belum terbentengi dengan tanggul, mereka berharap pemerintah agar bisa melakukan pemerataan pembangunan tanggul guna kesejahteraan petani. (Gus)
Berita Lainnya
-
Gaji dan Tunjangan Perangkat Desa Triwulan IV 2024 di 264 Desa se-Lampung Timur Belum Dibayar
Sabtu, 08 Februari 2025 -
Tidak Ada Perhatian Pemerintah, Warga di Lamtim Swadaya Memperdalam Kanal Cegah Gajah Liar
Jumat, 07 Februari 2025 -
Badan Kehormatan Panggil Saksi Kasus Oknum Anggota DPRD Lamtim Digerebek Bersama Istri Orang
Jumat, 07 Februari 2025 -
Gajah Liar Rusak Kantor Resort Susukan Balai TNWK Lampung Timur
Jumat, 07 Februari 2025