Tiap Musim Hujan, 250 Hektare Sawah di Desa Brajahluhur Lamtim Selalu Gagal Panen
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Rawa Lebak seluas 250 hektare yang ada di Desa Brajaluhur, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, selalu mengalami banjir setiap musim hujan tiba. Hal itu berdampak pada rusaknya tanaman padi milik warga hingga ketingkat gagal panen.
Rawa Lebak merupakan areal sawah berjenis rawa yang dimanfaatkan pemiliknya untuk bercocok tanam padi. Rawa Lebak yang ada di Desa Brajaluhur, berdampingan langsung dengan sungai sebagai pembatas hutan Taman Nasional Way Kambas dengan lahan masyarakat. Pada musim hujan sungai tersebut meluap hingga membanjiri lokasi tanam petani.
Ketua Gapoktan Desa Brajaluhur, Saimun saat ditemui, Minggu (12/5/2019) mengatakan, di Brajaluhur terdapat 536 hektare rawa Lebak. Dari jumlah tersebut 286 hektare sudah dibentengi tanggul penangkis banjir sepanjang 4.850 meter. Sedangkan 250 hektar belum di bangunkan tanggul penahan banjir.
"Kami meminta kepada pemerintah agar bisa membangunkan lagi tanggul penahan banjir untuk rawa Lebak yang 250 hektar," kata Saimun.
Saimun menjelaskan, pada 2018 lalu pemerintah pusat sudah membangunkan sebuah tanggul penahan banjir sepanjang 4.850 meter untuk membentengi rawa Lebak seluas 286 hektar, dan hasilnya sangat maksimal untuk mengatasi persoalan banjir.
"Setelah terbangun tanggul kami bisa menanam satu tahun dua kali tanam, meskipun musim hujan kami tidak khawatir lagi," terang Saimun.
Sementara pengakuan petani rawa Lebak Desa Brajaselebah Paido, dengan terbangunnya tanggul penahan banjir, hasil panen bisa maksimal dalam satu hektare bisa mendapatkan 7-8 ton gabah, sebelum terbangunnya tanggul dalam satu hektar maksimal hanya 6 ton gabah.
"Karena air pasti meluap dan membanjiri tanaman sebagian tanaman pasti rusak, sekarang sudah tidak lagi." kata Paido.
Namun dengan terbangunnya tanggul tersebut, menimbulkan cemburu sosial bagi petani lain yang sawahnya belum terbentengi dengan tanggul, mereka berharap pemerintah agar bisa melakukan pemerataan pembangunan tanggul guna kesejahteraan petani. (Gus)
Berita Lainnya
-
Ratusan Petani Singkong di Lamtim Demo, Ketua DPRD Ancam Tutup Perusahaan Sementara
Senin, 23 Desember 2024 -
Jenazah Tanpa Busana Ditemukan Warga Mengapung di Irigasi Taman Sari Lampung Timur
Sabtu, 21 Desember 2024 -
Korban Banjir Rob di Margasari Lamtim Ngeluh Bantuan Pemerintah Tidak Merata
Jumat, 20 Desember 2024 -
Dilema Penambang Pasir Ilegal di Sukorahayu Lamtim, Diantara Kebutuhan Hidup dan Was-was dengan Aparat
Selasa, 17 Desember 2024