Kapolres Lampung Utara : KPPS yang Terkena Tembakan Masih Hidup dan Dirawat di Rumah Sakit
![](http://www.kupastuntas.co/files/kota-bandar-lampung/2019-04/rampas-uang-korban-sebesar-rp20-juta-pelaku-curas-di-lamtim-dihadiahi-timah-panas-01.jpg)
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Korban penembakan dari pelaku pencurian yang berstatus Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) atas nama Ahmad Safari yang sebelumnya diinformasikan meninggal dunia ternyata masih dalam kondisi hidup. Dan tengah dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Abdoel Moeloek (RSUD AM) Bandar Lampung usai peristiwa yang terjadi di Desa Isorejo Kecamatan Bunga Mayang, Jumat (19/4/2019) sekitar pukul 06.15 WIB.
Hal ini diungkapkan Kapolres Lampung Utara AKBP Budiman Sulaksono ketika diwawancara Kupastuntas melalui sambungan telepon, Jumat malam. Menurut dia, peluru dari senjata api dari para pelaku yang telah diidentifikasi itu tidak menyebabkan korban meninggal dunia.
"Belum (meninggal). Masih di rawat, belum meninggal dunia. Sekarang (dirawat) di Rumah Sakit Abdoel Moeloek," tegasnya.
Redaksi Kupastuntas sebelumnya menerbitkan peristiwa ini dalam bentuk berita berjudul "Ketua KPPS di Lampung Utara Meninggal Terkena Timah Panas Pencuri" Atas judul dan isinya, redaksi menyampaikan permohonan maaf karena telah keliru menyampaikan informasi ke publik.
Pihak kepolisian menegaskan telah melakukan perburuan terhadap para pelaku. Itu dilakukan setelah didapat informasi dari sejumlah saksi yang menyaksikan kejadian tersebut.
"Sudah diidentifikasi, saat ini sedang dalam pengejaran," kata AKBP Budiman Sulaksono. (Kardo)
Berita Lainnya
-
Modus Jajan ke Kantin Sekolah, Pria di Bandar Lampung Nekat Gasak Laptop Guru
Kamis, 06 Februari 2025 -
Cinta Bertepuk Sebelah Tangan, Pria di Bandar Lampung Tega Bakar Wanita Idamannya
Kamis, 06 Februari 2025 -
Dua Motor Raib Digondol Maling di Parkiran Basement Pemkot Bandar Lampung
Kamis, 06 Februari 2025 -
Bulog Lampung Hanya Serap 6,25 Persen Beras, Pengamat Khawatirkan Ketahanan Pangan Terganggu
Kamis, 06 Februari 2025