Tak Cukup Uang, Atlet Inkado Way Kanan Tidur di Gedung Pertandingan
Kupastuntas.co, Way Kanan - Hanya beralaskan tikar dan sarung, para atlet karate dari Indonesia Karate-Do (Inkado) Kabupaten Way Kanan memilih tidur di gedung olahraga tempat mereka bertanding. Tak ada fasilitas mewah atau menginap di hotel saat mereka mengikuti berbagai kejuaraan. Karena uang yang ada di saku hanya cukup untuk beli makan dan ongkos pulang.
Itulah sedikit cerita tentang perjuangan para atlet dan pelatih Inkado Way Kanan yang disampaikan Sekretaris Umum Inkado Kabupaten Way Kanan Edi Hadiharja kepada Kupas Tuntas. Ia pun menyayangkan kurangnya perhatian Pemkab Way Kanan terhadap atlet-alet Inkado. Padahal, kata dia, dari tahun ke tahun telah banyak atlet Inkado Way Kanan yang berhasil meraih prestasi di tingkat regional maupun nasional. Tetapi tidak pernah mendapat support dari pemda setempat.
Seperti pada Kejurnas Champion Ship 2019 yang diselenggarakan di Tangerang belum lama ini, empat atlet Inkado Way Kanan yang ikut kejurnas itu, berhasil membawa pulang 3 medali emas dan 2 perak yang bermain di 5 kelas.
“Padahal perwakilan Provinsi Lampung dari 14 Kabupten/kota hanya Kabupten Way Kanan yang bisa mengikuti kejuaraan nasional karate di Tanggerang Banten. Yang membawa nama harum Kabupaten Way Kanan dan Provinsi Lampung," terang Edi di rumahnya, Minggu (24/3).
Baca Juga: Bekraf Gali Potensi Developer Lokal LampungSebelumnya, Inkado Way Kanan juga berhasil mengharumkan nama Kabupten Way Kanan yang pada Kejurnas Open Avatar tahun 2018 lalu. Dengan perolehan 12 mendali emas, 20 perak dan 3 perunggu. Padahal kejurnas ini diikuti 17 negara.
https://youtu.be/18vYXLKynlUMenurut Edi, perestasi yang didapat atlet Inkado Way Kanan selama ini penuh perjuangan. Sayangnya hingga tahun 2019 ini belum ada bantuan sedikitpun dari Pemda. Padahal akhir bulan Maret ini, Inkado Way Kanan akan kembali mengikuti kejurnas di Jakarta. Edi mengatakan, sudah menyiapkan 5 atlet yang sudah diturunkan dalam kejurnas ini.
“Meski harus berangkat dengan kondisi yang sangat memprihatinkan di mana kami nekat meminjam uang Rp5 juta untuk biaya jalan itupun tidak cukup. Uang itulah yang kami gunakan untuk biaya transportasi dan makan. Sedangakan untuk makan kami harus berbagi nasi bungkus, beli satu bungkus di bagian dua nasinya,” jelas Edi yang juga pelatih Inkado.
Yang lebih sedih lagi, kata dia, para pelatih dan atlet harus tidur di gedung pertandingan. Mereka hanya beralaskan tikar dan sarung yang dibawa masing-masing. Karena untuk menginap di hotel, tim Inkado Way Kanan tidak punya dana yang cukup.
“Untuk nginap (di hotel) uang kami tidak cukup, belum untuk ongkos pulang. Walaupun dengan kondisi seperti itu tidak menyurutkan semangat kami untuk berjuang tampil maksimal mengharumkan nama Kabupaten Way Kanan. Kami sudah mencoba di tahun 2018 mengajukan proposal ke Bupati, Wakil, dan Sekda tapi hasilnya nihil. Bahkan bukan dapat bantuan tapi mendapatkan makian dari orang di sekitarnya,” cerita Edi.
Edi pun berharap Pemda Way Kanan mau memperdulikan atlet Inkado Way Kanan yang telah berupaya membawa nama daerah di pentas olahraga nasional. Apalagi Inkado Way Kanan akan kembali mengikuti kejurnas di Jakarta akhir bulan Maret ini. (Sandi)
Baca Juga: Kawasan Industri Maritim Tanggamus akan Segera Terwujud
Tonton Juga :
Pasca Teror di Selandia Baru, MUI : PUBG Game Haramhttps://youtu.be/B9PZQSD0zro
Berita Lainnya
-
Arinal Djunaidi akan Prioritaskan Pembangunan Infrastruktur dan Pertanian di Kabupaten Way Kanan
Rabu, 13 November 2024 -
Pesta Rakyat Ardjuno, Masyarakat Way Kanan Antusias Penuhi Lapangan Bhakti Negara
Rabu, 13 November 2024 -
Ramaikan! Pesta Rakyat Ardjuno di Way Kanan Suguhkan Andika Kangen Band dan Yusuf Cak Culay
Rabu, 13 November 2024 -
Ali Rahman-Ayu Gelar Kampanye Tatap Muka di Kecamatan Negeri Agung Way Kanan
Senin, 14 Oktober 2024