Mengintip Valuasi 4 Startup Unicorn Indonesia, Punya Asing Rasa Lokal
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pembahasan mengenai perusahaan startup dengan valuasi US$ 1 Miliar atau sekitar Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000) ramai dibahas dalam beberapa waktu terakhir.
Saat ini, terdapat 4 unicorn di Indonesia. Salah satunya bahkan telah menuju decacorn atau yang memiliki valuasi mencapai US$ 10 miliar.
Tumbuhnya unicorn ini sedikit menuai pro kontra. Ada yang membanggakan, ada pula yang menyayangkannya. Sebab, walaupun tumbuh di dalam negeri, namun unicorn Indonesia dikuasai asing.
Unicorn-unicorn tersebut ialah, Go-Jek, Traveloka, BukaLapak, dan Tokopedia. Berikut profil dari masing-masing unicorn tersebut.
Go-Jek
Go-Jek pertama kali berdiri pada tahun 2010. Ketika itu, go-Jek melayani transportasi ojek yang mengandalkan call center. Pada tahun 2015, Nadiem membawa Go-Jek lebih inovatif lagi dengan menghadirkan aplikasi sampai populer hingga sekarang ini.
Saat ini, Go-Jek sudah menjadi salah satu raja transportasi online di Indonesia. Bahkan layanan ini juga sudah merambah ke Vietnam. Berdasarkan catatan detik pada Oktober lalu, valuasi pasar Go-Jek berkisar di US$ 4,8 miliar.
Go-Jek tengah membuka putaran pendanaan baru, di mana perusahaan ini dikabarkan mendapatkan suntikan modal segar yang bersumber dari Google, Tencent, dan JD.com. Ketiganya menggelontorkan investasi sebesar US$ 920 juta atau sekitar Rp 12,9 triliun di Go-Jek.
Apabila investasi dari ketiga Google, Tencent, dan JD.com disepakati, maka akan membuat valuasi Go-Jek mencapai US$ 9,5 miliar atau setara Rp 133 triliun!
Sejauh ini, belum termasuk rumor pedanaan dari Google, Tencent, dan JD.com yang terbaru, Go-Jek telah mengumpulkan lebih dari USD 2 miliar dari berbagai investor, termasuk putaran US$ 1,4 miliar pada tahun lalu hingga membuat perusahaan ride hailing ini memiliki nilai bisnis sebesar US$ 5 miliar.
Tokopedia
Valuasi raksasa e-commerce Tokopedia semakin besar setelah beberapa waktu lalu, situs marketplace ini disuntik sejumlah investor asal Jepang dan China.
Tokopedia disuntik modal senilai US$ 1,1 miliar atau sekitar Rp 15,9 triliun (kurs: Rp 14.500) oleh Softbank dan Alibaba Group.
Dana itu telah membuat valuasi Tokopedia saat ini mencapai US$ 7 miliar atau setara Rp 101,5 triliun.
Total valuasi tersebut dipercaya dari salah satu sumber Techcrunch, seperti dikutip Rabu (12/12/2018). Dengan masuknya suntikan modal ini, Tokopedia tercatat telah mengumpulkan dana dari investor mencapai US$ 3,4 miliar atau setara Rp 49,3 triliun selama sembilan tahun berdiri.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, perusahaan masih akan terus fokus pada pasar dalam negeri guna mendorong pembangunan ekonomi dan inklusi keuangan di Indonesia.
BukaLapak
Bukalapak tak sepenuhnya didukung oleh pemain lokal. Pada 13 Februari 2014, investor 500 startup masuk namun tidak dibeberkan berapa injeksi pendanaan seri A yang diberikan.
500 startup merupakan venture capital yang bermarkas di San Francisco, AS. Pendanaan yang masuk seri A lainnya yakni GREE Ventures, IREP, aucfan Co.Ltd.
Pada pendanaan seri B, masuklah Emtek (Elang Mahkota). Sang pemilik stasiun televisi SCTV ini masuk Bukalapak sebagai Lead Investor lewat KMK Online pada Februari 2015 yang juga bersamaan dengan 500 Startups.
Namun beberapa pemberitaan menyebutkan, masuknya Emtek ini sudah sejak 2014 di mana menguasai sampai 19,68% dengan nilai US$ 2,2 juta. Dan pada 2015, sampai saat ini, Emtek melalui KMK Online telah menguasai 49 persen saham Bukalapak dengan menambahkan total US$ 20 juta lebih berdasarkan pemberitaan Tech in Asia.
Pendanaan sudah mencapai seri D di Bukalapak. Di mana pada seri D ini ada investor lain seperti Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, GIC sampai Ant Financial yang merupakan perusahaan subordinasi Alibaba Group
Traveloka
Satu lagi startup unicorn di Indonesia adalah Traveloka, situs penyedia layanan travel ini punya valuasi di atas US$ 1 miliar, bersanding dengan Go-Jek, Tokopedia dan Bukalapak.
Traveloka telah merambah negara-negara di kawasan ASEAN, seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Filipina.
Traveloka melakukan empat kali putaran penggalangan dana dengan total suntikan dana di atas US$ 500 juta. Deretan investor Tokopedia adalah Expedia, GFC dan Sequoia Capital dari AS, Hillhouse Capital dan JD.com dari China. (Detik)
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024