• Minggu, 22 Desember 2024

Anak-anak Korban Banjir di Pugung Tanggamus Butuh Bantuan Seragam dan Peralatan Sekolah

Kamis, 07 Maret 2019 - 18.35 WIB
232

Kupastuntas.co, Tanggamus - Selain membutuhkan sembako, air bersih dan peralatan memasak, korban banjir bandang di Pekon Tanjung Agung dan Sukamulya, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, terutama pelajar, membutuhkan bantuan perlengkapan sekolah.

Banjir bandang yang melanda Pekon Tanjung Agung dan Sukamulya, Kecamatan Pugung, Kabupaten Tanggamus, tidak hanya merusak bahkan menghanyutkan rumah, ternak dan harta benda warga serta merusak areal persawahan dan kebun. Tapi juga menghanyutkan baju seragam dan perlengkapan sekolah para pelajar.

Seragam sekolah, sepatu hingga alat tulis mereka rusak diterjang air bah. "Banjir bercampur lumpur yang melanda daerah kami pada Selasa (5/3/2019) dinihari merendam seluruh pakaian, dan menghanyutkan peralatan masak, sehingga tidak ada lagi yang tersisa," kata Rahmat (41), salah seorang korban banjir warga Pekon Sukamulya, Kecamatan Pugung, Kamis (7/3/2019).

Selain merendam seluruh pakaian, peralatan sekolah anaknya juga ikut hanyut saat banjir bandang tersebut.

Dan dapat dipastikan, anak-anak yang masih sekolah, hanya menggunakan pakaian bebas dengan sendal saat sekolah nanti.

"Sejak banjir terjadi, anak-anak banyak yang belum sekolah. Kalau nanti sekolah mereka pakai baju seadanya saja. Kami sangat berharap ada bantuan pakaian, serta seragam dan perlengkapan sekolah, " ujar Nani (44), warga lainnya.

Dipastikan, puluhan anak korban banjir di Pekon Tanjung Agung dan Sukamulya, Kecamatan Pugung, tidak dapat sekolah karena pakaian seragam dan seluruh peralatan sekolahnya terbawa hanyut banjir bandang.

"Tidak bisa sekolah karena baju, sepatu, tas, buku dan peralatan sekolahnya tidak ada, terbawa banjir," kata Reni (10), salah seorang pelajar Sekolah Dasar di Pekon Sukamulya.

Reni merupakan satu dari puluhan temannya sesama tingkat sekolah dasar yang tidak dapat sekolah sejak bencana banjir bandang merendam rumahnya pada Selasa dinihari."Semuanya, baju seragam sekolahnya, sepatu, termasuk buku dan peralatan sekolah terbawa hanyut air," katanya.

Reni sibuk membantu orang tuanya untuk membersihkan rumah, setelah diterjang banjir bandang Selasa dinihari.

Sejak pagi menyingsing warga mulai berkemas dan membersihkan rumah. Butuh waktu lama untuk membersihkan rumah dari kotoran material banjir dan lumpur yang mengendap dilantai rumah.

Sementara anak-anak mereka lebih memilih untuk tidak masuk sekolah dan sibuk membantu orang tuanya. Seperti Reni yang menjemur buku-buku sekolahnya yang basah dan rapuh karena terendam banjir bandang.

Orang tua Reni mengharapkan ada bantuan dari pemerintah maupun orang dermawan untuk menyediakan seragam dan peralatan sekolah.

Menurut dia kebutuhan anak sekolah itu merupakan hal yang penting agar anak-anak korban banjir tetap bisa sekolah. "Pakaian, barang-barang dalam rumah semua habis tidak ada yang bisa diselamatkan, termasuk seragam anak saya, saya harap kebutuhan anak didahulukan," katanya. (Sayuti)

Editor :