• Senin, 23 Desember 2024

Pembangunan JTSS Diduga Sebabkan Banjir di Pagar Dewa

Senin, 04 Maret 2019 - 10.35 WIB
166

Kupastuntas.co, Tulangbawang Barat – Warga di Kecamatan Pagar Dewa menuding jika banjir yang terjadi saat ini akibat ulah pembangunan Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS).

Yang mana diketahui bentangan jembatan menyeberangi sungai way Tulangbawang ditenggarai menjadi penghambat aliran air sehingga sungai meluap ke lahan perkebunan dan pemukiman warga.

Seperti yang terjadi di Tiyuh Pagar Dewa misalkan, Juanda (30), Tokoh Pemuda Kecamatan Pagar Dewa melakukan pendataan terhadap warga yang terdampak banjir.

“Kami turun untuk mendata warga yang terkena banjir dan gagal panen ini untuk memintai keterangan, berapa kerugian warga yang dihancurkan banjir beberapa hari ini,’ ujar Juanda, Sabtu (2/3/2019).

“Selain kami melibatkan Kepalou Tiyuh, dan tokoh adat, tokoh masyarakat, ketua karang taruna dalam keterangan terkait banjir yang belum pernah terjadi sebelum adanya pembangunan jembatan jalan tol. Kami mendata apa-apa saja yang hancur, disini kami menemukan seperti kebun karet, padi, singkong dan sawit yang tidak bisa di panen. Sesudah kami mendata kami akan ajukan kepada PT. Waskita Karya untuk meminta ganti kerugian," sambung Juanda.

Begitu juga dengan puluhan warga Tiyuh Bujung Dewa, Kecamatan Pagar Dewa, tahun ini mengalami kerugian akibat lahan pertanian yang selama ini menjadi tempat usaha mereka Terendam Banjir mulai Minggu (24/2/2019).

Sehingga, warga memprotes pembangunan jembatan maupun penimbunan jalan tol PT Waskita Karya yang dianggap tidak memperhatikan faktor aliran air sungai Tulangbawang bakal tersumbat.

Ali (33), masyarakat setempat mengatakan, baru tahun ini lahan perkebunan warga di Tiyuh tersebut mengalami Kebanjiran, mereka menduga banjir tersebut di akibatkan dari Aktivitas pengerjaan Proyek Jalan Tol Terbangi Besar - Kayu Agung yang melakukan penimbunan di sepanjang jalan Tol Sehingga menurut pendapat mereka timbunan tersebut sebagai penyebab tersumbatnya arus air sungai.

"Ada puluhan hektar lahan perkebunan milik warga yang terendam air baik itu Singkong dan Padi. Sebelumnya tahun-tahun yang lewat belum pernah terjadi seperti ini dan kami memprediksikan ini ulah penimbunan Tol karena Air gak ngalir dan akhirnya Tergenang,” ucapnya.

Menurut mereka meskipun musim penghujan seperti saat ini lahan tersebut tidak pernah mengalami banjir.

"Mau musim hujan kayak mana ya di situ gak pernah banjir karena air nya ngalir lancar," terang warga.

Warga mendesak agar pelaksana proyek jalan tol tersebut menemui masyarakat dan bernegosiasi agar di temukan jalan keluar, sehingga kedepanya masyarakat berharap banjir di lahan perkebunan tersebut tidak terulang kembali.

"Kalau tidak ditanggapi kami akan meminta agar kegiatan pembangunan Jalan Tol itu dihentikan sementara sebelum ada penyelesaian dengan warga,"cetusnya. Sayangnya, pihak PT Waskita Karya belum berhasil dimintai tanggapannya. (Irawan/Bas/Lucky)

Editor :