Cerita Nanang Trenggono Saat Supervisi ke Wilayah Ekstrim Desa Way Haru
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Jelang pemilu 2019 yang tinggal 49 hari lagi, Komisi Pemilihan Umun (KPU) Provinsi Langsung terus melakukan supervisi ke seluruh daerah-daerah yang ada di provinsi Lampung, termasuk salah satu daerah yang dinilai terekstrim yakni desa Way Haru, kecamatan Bengkunat, kabupaten Pesisir Barat.
Hal tersebut terungkap dari cerita yang disampaikan Komisioner KPU Lampung Handi Mulyaningsih usai mendengarkan pengalaman yang disampaikan Ketua KPU Lampung Nanang Trenggono setelah melakukan supervisi ke Desa Way Haru beberapa hari lalu.
Handi menerangkan Kecamatan Bengkunat merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Pesisir Barat yang di wilayahnya terdapat wilayah ekstrim yaitu desa Way Haru.
"Iya kenapa kita sebut ekstrim, dalam pemilu ada aktivitas pengiriman logistik surat suara, formulir, dan alat pemungutan suara yang harus terkirim sesuai jadwal. Mengapa Way Haru jadi menarik untuk dikunjungi ketua KPU Provinsi Lampung? Karena wilayah yang ekstrim harus menjadi perhatian," ujarnya melalui rilis yang diterima Kupas Tuntas, Kamis (28/2/2019).
Handi menceritakan, dengan semangat Nanang Trenggono berangkat dari Bandar Lampung menuju menuju desa Way Haru memakan waktu perjalanan selama 5 jam. Setelah itu, Ketua KPU harus menempuh perjalanan berat namun memukau. Ia menuturkan dari Bengkunat, Nanang menuju Way Haru menggunakan motor selama 2 jam. Pasukannya bersama Panitia Pemungutan Suara (PPS) yang dinilai handal dan tahan banting. Kemudian Panitia pemilihan kecamtan (PPK) dan Komisioner Kabupaten menemani perjalanan Nanang.
Dari desa Way Heni pinggir jalan raya lintas barat ke Desa Bandar Dalam sekitar 1 jam dengan cuaca cerah dan jalanan berlumpur merah dalam kondisi kering. Kemudian dari Bandar Dalam ke Way Haru sekitar 30 menit dengan matahari terik. Way Haru ke Dusun Pemekahan Tamling 1-1,5 jam paling jauh.
https://youtu.be/GaRa-qGs-_g
"Nah yang menarik dari cerita ketua adalah jalan menuju jalan Way Haru nggak bisa dilewati kalau hujan atau pasang air laut tinggi. Kita berempat yang menggotong sepeda motor. Dengan canda Ketua Nanang Trenggono bercerita 'Kulitku terbakar panas pantai dan hutan yang menyengat, keliling 4 pekon dengan jalan merah berlumpur. Hitam jadinya' mendengar cerita tersebut saya bilang via WA kepada Ketua, bila sampai Bandar Lampung dijadwal luluran, pedicure menicure, cat rambut, masage lengkap pijat refleksi plus sauna mandi susu," terang Handi.
Namun Handi menuturkan, perjalanan ini menjadi nostalgia Nanang (Ketua KPU) yang juga mantan pendaki gunung. Karena perjalanan dengan medan berat justru mengingatkannya pada kegiatan pendakian di kala muda yang pastinya meningkatkan adrenalin.
Menuju Way Haru memang melewati pantai. Rombongan memang mengendarai motor dengan diketuai Ketua KPU Pesisir Barat Yurlisman, anggota KPU Pesiair Barat Yulyanto, Sekretaris dan Kasubag Jarwo.
"Menuju Desa Way Haru adalah perjalan ekstrim menyusuri pantai pinggir laut berpasir samping tebing. Bila pagi air laut masih surut pantai bisa dilewati motor. Harus dengan kecepatan tinggi agar segera sampai Way Haru, khawatir tiba-tiba air pasang," ujarnya.
Handi juga menjelaskan, di desa Way Haru sendiri ada 4 pekon yaitu Bandar Dalam, Way Tias, Siring Gading dan Way Haru. Dua dari TPS (Tempat Pemungutan Suara) harus bermalam. Karena wilayah tersebut sudah dekat Tampling Kawasan Konservasi Harimau Sumatera.
Total didesa tersebut ada 19 TPS. Di mana TPS berlokasi di empat tempat yaitu Bandar Dalam lokasinya masuk lagi Bandar Dalam Induk, Way Haru di sana ada TPS 3 dan 5 terletak di Dusun Pemekahan area Tamling dan TNBBS (Taman Nasional Bukit Barisan Selatan), Way Tias dan Siring Gading. "Jadi, dalam pemilu dengan 5 surat suara, para pengendara motor harus membawa 95 kotak suara," terangnya.
Kemudian Handi mengatakan, sampai di Way Haru, pertemuan sederhana dilakukan. Pesan-pesan baik normatif dan etik, motivasi, untuk PPS dan PPK dari Ketua yang sudah handal inipun terinternalisasi. Dan tujuan Nanang Trenggono ke Pesisir Barat memang memastikan semua hal berjalan baik menjelang Pemilu 2019. "
Ketua harus memastikan menuju hari H semua hal harus berkepastian termasuk kepastian semua logistik pemilu sampai di TPS pada H-1. Perjalanan Ketua ke Way Haru adalah bentuk memberikan kepastian. Dengan membangun strategi untuk mengatasi alam yang ekstrim. Yang jelas, KPU harus membangun dan memelihara kepercayaan publik, parpol dan caleg. Demikian dari Way Haru untuk sukses Pemilu 2019," tandasnya (Sule)
Berita Lainnya
-
KPU: Penetapan Pemenang Pilkada 2024 Tunggu BRPK dari MK
Selasa, 17 Desember 2024 -
Pilwakot Bandar Lampung: Dana Kampanye Reihana-Aryodhia 3 Miliar, Eva-Deddy 2 Miliar
Selasa, 17 Desember 2024 -
Tidak Masuk Akal, Hanya dengan Dana Kampanye 170 Juta, Radityo Egi Pratama dan M Syaiful Anwar Menang Pilkada Lamsel
Selasa, 17 Desember 2024 -
Dana Kampanye Hanya 170 Juta, Radityo Egi Pratama dan M Syaiful Anwar Menang Pilkada Lamsel
Selasa, 17 Desember 2024