Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Masyarakat Provinsi Lampung sejak kemarin sore digegerkan dengan adanya peristiwa bunuh diri seorang anak muda dengan cara melompat dari atap gedung mall Transmart Lampung.

Insiden tersebut sontak disaksikan oleh banyak orang dari luar gedung Transmart. Bahkan sebagian di antaranya justru ada yang mengabadikan detik-detik seseorang tersebut bunuh diri dengan memfoto bahkan memvideokannya lewat telepon genggam.

Penyebaran video bunuh diri itu akhirnya tersebar dengan cepat di berbagai sosial media dan telah banyak yang menonton tayangan dari video tersebut.

Namun tahu kah anda bahwa terdapat dampak buruk yang dikhawatirkan bagi seseorang dari menonton video bunuh diri ? Berikut penjelasan dari Psikolog yang juga dosen Bimbingan Konseling FKIP Universitas Lampung Shinta Mayasari.

Shinta mengungkapkan, satu hal yang dikhawatirkan dari fenomena merekam aksi mengakhiri hidup adalah kecenderungan meniru (copy cat) atau dalam dunia psikologi disebut dengan Werther effect.

Selain bagi orang dewasa, dampak yang perlu lebih diperhatikan juga menurutnya yaitu pada usia anak-anak. Sebab tahapan perkembangan kognitif anak yang belum optimal membuat sang anak dapat berpikir untuk melakukan peniruan.

"Dalam benaknya perilaku bunuh diri dapat dianggap sebagai salah satu cara pemecahan masalah. Selain itu, bisa juga menimbulkan perasaan takut dan cemas bila membayangkan peristiwa tersebut," ujar Shinta kepada Kupas Tuntas, Sabtu (23/2/2019).

Sebagai kontrol terhadap anak, dia menyarankan kepada orang tua dengan membatasi konten yang bersifat agresi tersebut kepada anak-anak. Selain itu dia juga meminta kepada seluruh masyarakat untuk tidak lagi menyebar video tentang seseorang yang bunuh diri tersebut. (Erik)