• Kamis, 14 November 2024

Dampak Banjir dan Puting Beliung di Pringsewu : 6 Rumah Rata dengan Tanah, Sawah Tergenang Air, Jembatan Putus, dan Bendungan Jebol

Minggu, 17 Februari 2019 - 17.36 WIB
395

Kupastuntas.co, Pringsewu - Hujan lebat disertai angin puting beliung yang melanda wilayah Kabupaten Pringsewu pada Sabtu (16/2/2019) sore, mengakibatkan sejumlah rumah warga rubuh sampai rata dengan tanah.

Bukan hanya itu, dampak dari bencana alam tersebut juga mengakibatkan sawah dan rumah warga terendam air, pohon tumbang di jalan, jembatan gantung di Banyumas putus, kemudian bendungan di Pekon Parerejo Kecamatan Gadingrejo jebol.

Adapun rumah warga yang rubuh di Pekon Tambahrejo Barat, Kecamatan Gadingrejo diantaranya, rumah Dede Nur Alfian (24), Tasikin, Sidik dan Rumah Moh. "Rumah saya rubuh pukul 17.30 WIB, saat rubuh saya bersama istri dan anak saya (bayi 18 bulan) sedang berada di dalam rumah, siku tangan sebelah kanan saya luka akibat menahan reruntuhan," kisah Dede Minggu (17/2) pagi.

Dalam kejadian itu, kata Dede, istrinya juga mengalami memar di paha kaki sebelah kanan. "Sebelum rubuh, kami berupaya keluar rumah, tapi pintu tidak bisa kebuka karena tekanan angin, beruntung bayi kami tidak apa apa, tapi motor saya tertimpa reruntuhan," paparnya.

Korban lainnya yakni Supinah seorang nenek berusia 98 tahun. Saat rumahnya rubuh dia bersama keluarganya sedang berada dalam rumah. Beruntung Supinah yang tidak bisa jalan karena usia sepuh ini selamat dari reruntuhan rumah. Supinah dan korban lainnya terpaksa mengungsi di rumah Gumilang warga setempat.

Pantauan Kupastuntas.co, Bendungan Way Gatel di Pekon Panjerejo, Kecamatan Gadingrejo jebol. Debit Sungai Way Gatel yang tinggi mengakibatkan tanggul bendungan tidak kuat untuk menahan air. "Tanggul yang jebol kurang lebih sepanjang 10 meter," terang warga setempat Minggu (17/02) siang.

Di Pekon Rejosari dan Pekon Bumi Arum, Kecamatan Pringsewu diperkirakan puluhan hektar sawah terendam banjir akibat kali Way Sekampung meluap pada Minggu pagi. "Sawah warga yang terendam diperkirakan mencapai 20 hektare, usia padi sekitar 3 bulan," papar Kepala Pekon Rejosari Mispan.

Di kecamatan Banyumas juga terjadi banjir akibat hujan deras. Sekretaris Kecamatan Banyumas Eka Mastur menuturkan jembatan gantung penghubung Pekon Nusaungu dan Pekon Banyuwangi putus akibat tertimpa pohon akasia yang tumbang sehingga tanggul jembatan tergerus air. "Informasi dari kepala pekon setempat jembatan rusak sekitar pukul 24.00 WIB," ungkap Eka.

Wakil Bupati Pringsewu Dr. H Fauzi mengatakan Pemerintah Daerah akan membantu para korban. "Anggarannya ada di BPBD, sedangkan sawah yang terendam akan diganti bibitnya melalui Dinas Pertanian," papar Fauzi.

Berdasarkan Rilis resmi yang dikeluarkan Pemkab Pringsewu Minggu pukul 16.00 WIB, dampak banjir mengakibatkan kerugian sekitar 10,2 milyaran rupiah. Adapun luas sawah yang terendam banjir seluas 991 hektar. "Jika terjadi puso, kerugian bisa mencapai 10,2 milyar, tapi jika tidak terjadi puso kerugian sekitar 1 milyar," jelas Asisten Bidang Pemerintahan 1 Andi Wijaya.

Akibat bencana alam ini, kata Andi, terdapat 8 unit rumah yang tersapu angin beliung, kemudian ada 4 sekolah yang mengalami kerusakan (pagar rubuh). Kemudian, kata dia, di Kecamatan Banyumas satu jembatan gantung putus, Tanggul bendungan Way Gatal di Panjerejo juga jebol. "Gudang beras warga berisi 5 ton beras terendam banjir, kemudian ada padi warga lainnya sekitar 3 ton ikut terendam," kata dia.

Pada kesempatan tersebut Dandim Tanggamus Letnan Kolonel Anang Hasto mengatakan pihaknya akan melakukan karya bakti kepada masyarakat pasca terjadinya banjir. "TNI akan terus melakukan pengawasan terhadap perkembangan dampak banjir, masyarakat juga kita himbau agar membersihkan saluran air didepan rumahnya masing masing," tandasnya. (Manalu)

Editor :