• Senin, 25 November 2024

Peringkat ke-2 di Sumatera, Ekonomi Lampung 2018 Tumbuh 5,25 Persen

Rabu, 06 Februari 2019 - 16.28 WIB
172

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Ekonomi Provinsi Lampung tahun 2018 tumbuh 5,25 persen lebih tinggi dibanding capaian tahun 2017 sebesar 5,16 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 10,49 persen.

Sedangkan dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran konsumsi lembaga non-profit yang melayani rumah tangga sebesar 15,84 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrum menyebutkan, ekonomi Provinsi Lampung triwulan IV-2018 bila dibandingkan triwulan IV-2017 (y-on-y) tumbuh 5,38 persen. Dari sisi produksi, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh lapangan usaha penyediaan akomodasi dan makan minum sebesar 11,11 persen. Dari sisi pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh komponen pembentukan modal tetap bruto sebesar 6,65 persen.

Namun dari sisi q-to-q, ekonomi Lampung triwulan IV-2018 bila dibandingkan triwulan sebelumnya mengalami kontraksi sebesar 8,34 persen. Dari sisi produksi hal ini didorong oleh kategori pertanian, kehutanan dan perikanan yang terkontraksi sebesar 26,19 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran disebabkan oleh komponen ekspor barang dan jasa yang terkontraksi sebesar 22,36 persen.

Dia menjelaskan, perekonomian Provinsi Lampung tahun 2018 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku mencapai Rp333,68 triliun dan atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp232,21 triliun.

"Secara spasial, pertumbuhan ekonomi wilayah pulau Sumatera triwulan IV-2018 tumbuh sebesar 4,46 persen dengan pertumbuhan tertinggi di Provinsi Sumatra Selatan sebesar 6,07 persen dan Lampung di peringkat kedua," ujar Yeane pada konferensi pers di kantor BPS setempat, Rabu (6/2/2019).

Baca Juga: BPS Catat PDB Per Kapita Indonesia Naik Jadi Rp 56 Juta di 2018

Sementara itu Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik BPS Provinsi Lampung, Nurul Andriana mengatakan, berbagai aspek yang berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Lampung. Seperti dari kategori konstruksi, adanya pembangunan jalan tol trans sumatera (JTTS), dermaga eksekutif Bakauheni, pembangunan Bandara Gatot Subroto, serta pembangunan jalan dan konstruksi lainnya sebagai imbas dari pencairan dana desa memacu pertumbuhan kategori konstruksi (c to c 8,35%) dan komponen PMTB (c to c 11,53%).

Selanjutnya adanya penyelenggaraan Pilkada di beberapa wilayah di Lampung, pendaftaran dan seleksi calon anggota legislatif 2019 yang meningkatkan komponen LNPRT sebesar 15,84 persen (c to c).

Adanya peningkatan penggunaan atau penyaluran gas kota ke industri dan perhotelan serta upaya penyediaan listrik meningkatkan pertumbuhan kategori pengadaan listrik dan gas sebesar 6,54 persen (c to c).

"Penyebab dari pertumbuhan ekonomi dari sektor pertanian tidak terlalu besar dikarenakan cuaca kurang bersahabat seperti angin kencang dan ombak tinggi serta diwarnai dengan tsunami Selat Sunda pada Desember lalu," ujar Nurul.

Faktor lainnya yang mempengaruhi lambatnya pertumbuhan ekonomi yakni adanya kebakaran PLTU Sebalang pada triwulan III menyebabkan terjadinya gangguan dalam supply listrik sehingga terjadi pemadaman listrik secara bergilir. (Erik)

Editor :