Pringsewu Darurat DBD, Belum Sebulan 180 Warga Terjangkit, 2 Meninggal Dunia
Kupastuntas.co, Pringsewu - Jumlah penderita DBD di wilayah Kabupaten Pringsewu per 22 Januari 2019 sebanyak 180 orang. Dua orang diantaranya dinyatakan meninggal dunia.
Pantauan Kupastuntas.co di Klinik Kosasi Gadingrejo, Senin (28/1) sore, setidaknya ada puluhan pasien DBD yang tengah menjalani perawatan. Sebagian dari pasien masih satu keluarga.
Salah satu pasien Edi Sasono (37) warga Gadingrejo Timur mengaku masuk klinik Kosasi sejak Jumat (25/1) kemarin. Disebelah tempat tidur Edi, terlihat seorang perempuan terbaring lemah. Belakangan diketahui perempuan tersebut bernama Mike Rosdianti (33) merupakan adik kandung Edi yang juga terkena DBD.
"Ada puluhan di tempat saya yang terkena DBD sebagian dirawat di rumah sakit lain," kata dia.
Sementara Tomi (33) yang sedang menunggu istri dan ibu mertuanya di klinik Kosasi karena terkena DBD mengatakan sejak Januari 2019 banyak warga terkena DBD seperti di Gadingrejo Timur, Gadingrejo Induk dan Gadingrejo Utara.
"Terakhir saat petugas Puskesmas melakukan fogging, malah warga dikenakan biaya Rp.15.000 per KK, katanya sumbangan secara sukarela," ungkapnya.
Menyikapi persoalan di atas, Ketua Komisi I DPRD Pringsewu Anton Subagio mengaku heran kenapa ada biaya 15.000 untuk fogging. "Menurut saya ini tidak tepat apapun dalihnya, ini kan musibah, di daerah lain yang terkena DBD malah dapat santunan ini kok malah dibebani," kata Anton.
Ia juga berharap kepada Dinas Kesehatan agar betul betul memberi pemahaman kepada warga perihal bahaya DBD. Menurutnya jangan setelah kejadian baru sibuk. Apalagi, kata dia, saat musim hujan Dinas Kesehatan sudah harus mempersiapkan alat fogging yang banyak.
"Ini juga menjadi catatan DPRD, ternyata pukul 14.30 WIB yang nunggu di Puskesmas hanya pegawai honorer," tegas Anton, saat mengonfirmasi jumlah penderita DBD di Puskesmas Gadingrejo.
Dikonfrmasi terpisah Kepala Dinas Kesehatan Pringsewu Purhadi membenarkan sejak Januari tercatat 180 orang penderita DBD. Menurutnya paling banyak di Kecamatan Gadingrejo dan Kecamatan Pringsewu. "Dua diantaranya meninggal dunia," kata Purhadi.
Disinggung mengenai uang Rp 15.000 yang ditarik petugas Fogging, menurut Purhadi itu untuk biaya uang makan dan uang bensin. "Kalo mereka (warga) melapor pasti kita foging dan tidak ada biaya," Singkat Purhadi.
Adapun kedua korban meninggal dunia diantaranya Naviatul Munakil (7) dan Khori Aulia (22) keduanya merupakan warga Kecamatan Gadingrejo. (Manalu)
Berita Lainnya
-
Pesan Menohok Kapolres Pringsewu kepada Pemilih Pilkada 2024
Selasa, 26 November 2024 -
Polres Pringsewu Terjunkan 196 Personel Jaga 628 TPS Pilkada Serentak
Senin, 25 November 2024 -
Budidaya Anggur Menggeliat, Kementan Tetapkan Pringsewu Sebagai Kota Anggur
Senin, 25 November 2024 -
Masuk Masa Tenang Pilkada 2024, Ketua Bawaslu Pringsewu: Tolak Politik Uang dan Politisasi SARA
Minggu, 24 November 2024