Ini Tindakan YSTC, Pasca Terjadi Tsunami di Lampung Selatan
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Hingga hari ini, sedikitnya 150 anak/siswa yang terdampak tsunami selat sunda, khususnya di Kabupaten Lampung Selatan, masih bersekolah di ruang belajar darurat.
Salah satu pihaknya yang ikut memfasilitasi ratusan anak korban tsunami tersebut agar tetap dapat mengenyam bangku pendidikan yakni Yayasan Sayangi Tunas Cilik (YSTC).
Team Leader Sunda Strait Tsunami Response YSTC Wanna mengatakan, 150 anak yang masih bersekolah di ruang belajar darurat tersebut terbagi di dua titik berbeda di antaranya di MI Darul Salam Pangkul, Desa Sukaraja, Kecamatan Rajabasa dan di lokasi Wisma Atlit Kalianda.
"Mereka bersekolah di ruang belajar darurat itu karena sedang mengungsi, sekolahan mereka juga rusak sehingga tidak bisa digunakan, seperti yang terjadi di MI Darul Salam," jelasnya, Kamis (10/1/2019).
Ia menambahkan, bila YSTC tiba di Lampung Selatan sehari pasca terjadinya gelombang tsunami yang melanda kawasan pesisir Rajabasa dan Kalianda.
"Setelah tiba, kita langsung melakukan assessment cepat dampak bencana. Dan pada tanggal 27 Desember 2018, bantuan logistik berupa paket shelter kit (tenda dan selimut) serta hygine kit sebanyak masing-masing 1000 paket, paket tenda ruang ramah anak/belajar sebanyak 15 tenda yang dilengkapi dengan paket belajar/bermain, tiba dari Jakarta," jelas Wanna.
Ia menambahkan, pihaknya pun langsung berkoordinasi secara intens dengan pemerintah setempat dan terlibat aktif dalam berbagai pertemuan terkait fasilitas untuk belajar anak pasca tsunami.
"Kami juga membantu untuk memfasilitasi dan berkoordinasi untuk semua pihak, baik pemerintah dan non pemerintah, yang melakukan kegiatan untuk anak-anak. Hal itu dilakukan agar kegiatan anak-anak dapat lebih terarah dan tidak overlapping," jelasnya.
Pihaknya pun bekerjasama dengan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlidungan Anak, Dinas Sosial dan Kementrian sosial, Polda dan Dinas Pendidikan.
"Secara bersama-sama, kita melatih kader lokal yang ada di titik-titik pengungsian, tentang bagaimana memastikan perlindungan anak dalam situasi bencana. Bersama kader lokal, kita memberikan bantuan psikososial untuk anak yang terdampak bencana di 3 titik pengungsian," kata Wanna.
Ia menyampaikan, sejauh ini pihak YSTC telah mendirikan lima ruang belajar sementara, dan tim YSTC yang bertugas di Lampung Selatan sebanyak sembilan orang. "Peran dari pada petugas kita, untuk membantu anak-anak dan melatih 21 guru semua jenjang pendidikan, untuk membantu proses belajar mengajar yang disesuaikan dengan keadaan masa darurat. Dan kami bersama Dinas Pendidikan Lampung Selatan akan kembali memberikan pelatihan kepada 30 orang guru dari sekolah-sekolah di wilayah terdampak (tsunami) tentang pendidikan dan perlindungan anak dalam masa darurat pada tanggal 11-12 Januari besok," tandasnya. (Dirsah/Rls)
Berita Lainnya
-
Habis Anggaran Rp 46 Miliar Pasar Natar Mampu Menampung 779 Pedagang, Zulhas: Utamakan Pedagang Lama
Jumat, 15 November 2024 -
Hitungan Jam, Maling Motor di Natar Lamsel Dibekuk Polisi
Kamis, 14 November 2024 -
Paripurna HUT Ke- 68 Kabupaten Lampung Selatan, Sekda Thamrin Pamit
Kamis, 14 November 2024 -
Dorong Pertanian Terpadu, Arinal Djunaidi Janjikan Pendampingan untuk Petani Lampung Selatan
Kamis, 14 November 2024