Kapal Nelayan Karam di Perairan Tulang Bawang, 7 Awak Hilang

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Lima awak kapal Budi Berkat diselamatkan ke Kepulauan Seribu Utara, Jakarta, Rabu (2/1/2019) malam, usai mengalami insiden kapal karam. Sementara 7 orang lainnya masih dinyatakan hilang. Awak kapal yang yang selamat ditemukan ketika sedang terombang-ambing di lautan dekat Pulau Sebaru Besar, usai kapal mereka karam di Perairan Tulang Bawang, Lampung.
Lima orang yang juga sebagai nelayan selamat tersebut yakni Hafis Al-Asad (28), Jenal (38), Ridwan (19), Putra (18) dan Warisin (29). Kapolsek Kepulauan Seribu Utara, Iptu Isbiyanto menuturkan kelimanya terbawa arus sampai ke perairan Kepulauan Seribu usai kapal mereka karam tersapu ombak tinggi pada Sabtu (31/12/2018) lalu. Kapal mereka karam saat sedang mencari cumi di perairan Tulang Bawang, Lampung.
“Kejadian hari Senin malam menjelang pergantian tahun. Kejadiannya di perairan Tulang Bawang Lampung sekitar jam 11," kata Isbiyanto saat dikonfirmasi, Kamis (3/1/2019).
Isbiyanto menuturkan kapal tersebut awalnya membawa 12 orang awak. Namun hanya lima awak kapal yang berhasil menyelamatkan diri dengan berenang terombang-ambing di lautan selama dua hari. Akhirnya, pada Rabu malam ada nelayan dari Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, yang sedang melintas dan menyelamatkan mereka.
"Penyebabnya kena gelombang tinggi. Akhirnya kapal terbalik terus pada menyelamatkan diri, Memang terbawa arusnya belom sampe pantai, mereka masih di tengah laut terus berenang-berenang ngambang ada kapal nelayan diselamatkan gitu," kata Isbiyanto.
Usai diselamatkan, kelimanya sempat dimintai keterangan di Polsek Kepulauan Seribu Utara. Kemudian mereka dibawa ke Puskesmas Pulau Kelapa untuk mendapatkan perawatan medis. Sementara itu, tujuh awak lainnya belum dapat ditemukan.
"Memang terbawa arusnya belum sampai pantai, mereka masih di tengah laut terus berenang-berenang ngambang, ada kapal nelayan diselamatkan gitu," ujar Isbiyanto.
Lima orang tersebut kemudian dievakuasi ke Puskesmas Pulau Kelapa untuk menjalani perawatan. Sementara tujuh orang awak lainnya yang masih belum ditemukan yaitu Dede, Faisal, Slamet, Yani, Dori, Roni, Udin. Koordinasi antar-polsek dan polres pun mulai dilakukan.
Kanit Reskrim Polsek Kepulauan Seribu Utara Ipda Dicky Ardiansyah menyatakan, koordinasi diperlukan karena lokasi karamnya kapal tidak berada di wilayah hukum Kepulauan Seribu.
“Kami tadi sudah berkoordinasi dengan jajaran wilayah Polres sekitarnya, dalam arti kata itu kan sudah masuk ke arah Sumatera (Lampung) ya," kata Dicky.
Dicky menuturkan, pihaknya juga tidak menutup kemungkinan untuk menyisir perairan Kepulauan Seribu Utara guna mencari ketujuh korban tersebut.
“Kami juga sudah berkoordinasi dengan pulau terluar dari Polsek Kepulauan Seribu Utara untuk melakukan upaya-upaya apabila ada yang dilihat mungkin bisa dikabari ke kami, akan kami lakukan penjemputan kembali," ujar Dicky. (Kps)
Berita Lainnya
-
UBL Berikan Beasiswa Untuk Pemuda Pemudi Palestina, Wujud Nyata Komitmen Kemanusiaan dan Pendidikan Global
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Operasi Pekat Krakatau 2025, Polda Lampung Ungkap 166 Kasus dalam Sepekan
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Puluhan Pabrik Mulai Ikuti Instruksi Gubernur Lampung Beli Singkong Rp1.350, Berikut Daftarnya
Sabtu, 10 Mei 2025 -
Rampas Perhiasan Emas Teman Sendiri, Pria Warga Way Kandis Ditangkap Polisi
Sabtu, 10 Mei 2025