200 Ribu Pelanggan Listrik di Lampung Tunggak Pembayaran
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dari sekitar dua juta pelanggan listrik yang terdaftar di PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Lampung, 200 ribu pelanggan di antaranya masih menunggak pembayaran iuran listrik bulanan dengan nominal tunggakan sesar Rp43 miliar.
Demikian diungkapkan Senior Manager Niaga dan Pelayanan Pelanggan (PP) PT PLN UID Lampung, Agung Surana pada konferensi pers kesiapan sistem kelistrikan Natal 2018 dan tahun baru 2019, di kantor PT PLN setempat, Rabu (19/12/2018).
Agung mengatakan, jumlah penunggak terbanyak berada di tiga area distribusi yakni Kota Bumi, Metro, dan Tanjungkarang yang didominasi oleh pelanggan rumah tangga. Untuk mengejar tunggakan tersebut, petugasnya giat menagih dengan berbagai macam cara seperti melibatkan pendampingan dari Polsek atau Polres setempat dan tokoh masyarakat sehingga angka tunggakan saat ini semakin mengecil dibandingkan dengan bulan-bulan sebelumnya.
Namun, jika masih ada masyarakat yang menunggak sampai setiap tanggal 21 meski telah dilakukan penagihan dengan cara door to door tersebut, maka dalam satu hari berikutnya pihak PLN terpaksa harus memutus jaringan listrik pelanggan yang bersangkutan.
"Kemudian kalau dua bulan sejak pemutusan jaringan listrik masyarakat yang bersangkutan tak juga melunasi tunggakan listriknya, maka jaringan listrik yang terpasang di tempat pelanggan akan dibongkar," pungkasnya.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru 2019, PT PLN UID Lampung Siapkan Cadangan Energi Listrik 80 MW
Ia mengkhawartkan jika semakin banyak masyarakat yang menunggak iuran listrik bulanan bisa membuat operasional PLN jadi terganggu. Padahal pihak PLN juga memerlukan investasi pembangunan pembangkit listrik baru, transmisi, gardu, sehingga reserve margin 30 persen dapat terwujud.
Apalagi tiap bulan selalu ada penambahan pelanggan yang mana sampai dengan November 2018 sudah bertambah sebanyak 121 ribu pelanggan baru.
"Kalau pelanggannya bertambah berarti dayanya juga harus ditambah saat ini kita mempunyai reserve margin 80 MW. Kalau setiap bulan bertambah 10 ribu pelanggan marginnya akan habis berarti harus ada penambahan pembangkit listrik baru. Tapi kalau uang yang kita anggarkan untuk pembangunan tersebut ditunggak setiap bulan dan tak terbayar khawatirnya itu mengganggu penyiapan kita untuk menambah reserve margin," tuturnya.
Dari itu ia berharap masyarakat taat membayar iuran listrik tiap bulannya, sehingga operasional PLN dapat berjalan dengan baik. (Erik)
Berita Lainnya
-
RSUD Abdul Moeloek Lampung Siagakan 300 Tenaga Kesehatan di Libur Nataru
Minggu, 22 Desember 2024 -
BI Lampung Siapkan Uang Tunai Rp 1 Triliun untuk Kebutuhan Nataru 2024-2025
Minggu, 22 Desember 2024 -
Bahas Harga Singkong, Pj Gubernur Lampung Panggil 29 Perusahaan
Minggu, 22 Desember 2024 -
APBN di Provinsi Lampung Defisit Sebesar Rp 20,80 Triliun
Minggu, 22 Desember 2024