• Selasa, 26 November 2024

Pelantikan Kakon di Pringsewu Diwarnai Insiden Pingsannya Salah Seorang Istri Kakon Terlantik

Selasa, 18 Desember 2018 - 13.23 WIB
90

Kupastuntas.co, Pringsewu – Prosesi pelantikan 19 Kepala Pekon di Pendopo Pringsewu oleh Bupati H. Sujadi Selasa (18/12/2018), diwarnai dengan insiden pingsannya salah satu istri Kepala Pekon terlantik.

Istri Kakon yang posisi duduknya persis dibarisan bangku belakang para kakon terlantik tersebut tiba tiba pingsan disaat bupati Sujadi sedang menyampaikan pidato. Melihat kejadian tersebut sontak Sujadi berhenti berpidato dan selanjutnya memerintahkan petugas dan pihak keluarga untuk mengurusnya. "Tolong petugas supaya mengurusnya," kata Sujadi.

Pantauan Kupastuntas.co, evakuasi istri kakon yang tengah hamil ini sempat terkendala lantaran mobil ambulans tidak ada di lokasi. Pihak keluarga dan petugas Pol PP yang menggotongnya sempat menunggu di depan pendopo hingga akhirnya mobil Patroli Pol PP membawanya ke Rumah Sakit Wisma Rini yang letaknya bersebelahan dengan pendopo.

Bupati Pringsewu, H. Sujadi, kembali melantik 19 Kepala Pekon terpilih untuk periode 2018 - 2024 di Pendopo  Pringsewu, Selasa kemarin. Dengan dilantiknya 19 kakon tersebut, maka seluruh kakon (59 kakon) terpilih pada Pilkakon serentak 2018 di Kabupaten Pringsewu telah selesai dilantik.

Dalam sambutannya Sujadi berharap, momen pelantikan ini suatu keberkahan bagi seluruh kepala pekon yang dilantik untuk menjalankan tugasnya. Menurut Sujadi ada beban tanggung jawab yang diberikan negara kepada kepala pekon yang harus dijunjung tinggi, dipelihara dan disyukuri.

"Tapi saya ingatkan, pasca pilkakon tidak ada lagi blok A atau blok B tapi yang ada kelompok kakon, maka tadinya seluruh yang ikut berkompetisi pada Pilkakon mari bersama sama untuk membangun Pringsewu," ujar Sujadi.

Sujadi juga  juga mengingatkan kepala pekon untuk tidak main main dengan uang PBB. Selanjutnya seorang Kakon dituntut untuk bisa mengikuti perkembangan kemajuan teknologi berbasis IT.

"Kemudian Kakon harus berkoordinasi dengan Badan Himpun Pekon (BHP) untuk berbagi tugas sesuai dengan kompetensinya serta melibatkan ormas ormas. Perlu dicatat pula pastikan perencanaan pelaksanaan kegiatan benar 100 persen sehingga tidak ada kesalahan baik dalam pelaporan," pungkasnya. (Manalu)

Editor :