PBNU Tunggu Permintaan Maaf Dubes Saudi untuk Indonesia, Masalah Apa Ya?
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sudah menerima kabar Dubes Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah al-Shuaibi meminta maaf terkait cuitan 'organisasi sesat' yang jadi polemik. Namun, PBNU menunggu Osama menyampaikan permintaan maaf secara langsung.
"Kami memang sudah menerima kabar tentang hal itu. Tetapi secara langsung kami belum menerima pernyataan maaf sebagaimana Dubes yang belum menyampaikan secara langsung tentu posisi kami adalah menunggu," kata Ketua Tanfiziyah PBNU, KH Robikin Emhas, di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/12/2018).
Robikin juga mendengar soal rencana Osama berkunjung ke PBNU. Namun dia belum bisa memastikan waktu pertemuan bisa dilakukan. Di luar rencana pertemuan itu, Robikin mengatakan PBNU membuka pintu maaf kepada Osama.
"Kami juga mendengar ada niatan dari Dubes Saudi untuk datang ke PBNU untuk mengatakan sesuatu ya, tapi sampai sekarang belum bisa kita pastikan kapan itu berlansgung. Tapi kalau Dubes Saudi betul mengatakan kekhilafannya dan menyatakan menyesal dan minta maaf, tentu sebagai bagian dari Islam maka kita buka pintu maaf yang sebesar-besarnya," kata Robikin.
Sebelumnya Osama mengaku ada pihak yang ingin menghancurkan hubungannya dengan ormas Islam Indonesia seperti PBNU. Pada poin ini, Robikin tidak sepakat.
"Saya sih tidak melihat itu meskipun Dubes menyatakan seperti itu," ungkapnya.
Diketahui sebelumnya hubungan PBNU dan Osama sempat memanas lantaran cuitan Osama yang mengaitkan acara Reuni 212 dengan peristiwa pembakaran bendera HTI di Garut. Pernyataan ini dianggap mencampuri urusan dalam negeri Indonesia.
Sementara itu melalui perbincangan dengan Yenny Wahid, Osama mengaku mendapat informasi yang keliru. Osama menyatakan dirinya menghargai ormas Islam di Indonesia termasuk NU dan Muhammadiyah.
"Demi Allah saya cinta masyarakat Indonesia. Saya juga menghargai NU dan Muhammadiyah dan semua organisasi Islam," kata Osama melalui rekaman audio yang disampaikan kepada Yenny Wahid, dikutip pada Selasa (11/12). (Detik)
Berita Lainnya
-
MK Tolak Uji Materi Penyediaan Kotak Kosong di Pilkada Seluruh Daerah
Sabtu, 16 November 2024 -
Kemendagri Resmi Larang Kepala Daerah Sebar Bansos Jelang Pilkada
Kamis, 14 November 2024 -
Indonesia Peringkat Kedua Kasus TBC Terbanyak, Capai 1 Juta Lebih
Selasa, 12 November 2024 -
Pemerintah Antisipasi Pelantikan Kepala Daerah Terpilih Mundur dari Jadwal
Senin, 11 November 2024