• Minggu, 17 November 2024

Kolonel (Mar) Bambang Hadi Suseno, Membangun Desa Wilayah Pesisir

Senin, 10 Desember 2018 - 18.50 WIB
365

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sejak berdiri di daerah Piabung Pesawaran pada tahun 2004 silam, Brigade Infanteri 4 Marinir/BS atau sebelumnya bernama Brigif 3 Marinir, memberikan banyak kontribusi nyata bagi kemajuan daerah di pesisir Lampung.

Korps Marinir tak hanya membina satuan-satuannya untuk menjaga kedaulatan NKRI, tetapi juga turut membina dan meningkatkan taraf hidup masyarakat di lingkungan sekitarnya.

Meski jabatan komandan di satuan ini sudah sering berganti, namun kepedulian Brigif 4 Marinir untuk membina desa-desa di sekitar markas tak pernah berkurang.

Brigif 4/BS yang membawahi empat batalyon selalu aktif melakukan berbagai kegiatan sosial. Mulai dari pembangunan sekolah, rumah ibadah, objek wisata, penanaman terumbukarang, penanaman mangrove, memberikan bantuan perahu hingga pemberian alat tangkap ikan kepada nelayan, dan berbagai kegiatan lainnya.

Dalam menjalankan berbagai kegiatan ini, juga selalu disisipkan pesan-pesan tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan, persatuan dalam kebhinekaan hingga cinta tanah air. Saat ini, Komandan Brigif 4 Marinir/BS dijabat oleh Kolonel (Mar) Bambang Hadi Suseno. Ia resmi menjabat sejak Sabtu 26 Mei 2018. Di bawah kepemimpinannya, berbagai program pembinaan daerah pesisir terus berlanjut. Di Lampung ada dua satuan batalyon dari Brigif 4 Marinir/BS yang selalu turun melakukan pembinaan, yaitu Yonif 7 dan Yonif 9 Marinir.

Sementara dua lagi ada di daerah lain, yaitu Yonif 8 di Belawan, Sumut, dan Yonif 10 di Batam, Riau. Meski terpisah jauh dari Lampung, kedua satuan ini juga tetap aktif dalam melaksanakan pembinaan potensi maritim (binpotmar) pada daerah tersebut.

Komandan Brigif 4 Marinir/BS, Kolonel (Mar) Bambang Hadi Suseno adalah salah satu tokoh yang dianugrahi Kupas Tuntas Awars 2018 sebagai Satuan Kerja Lampung, Nominasi: Membangun Desa Wilayah Pesisir. Penyerahan penghargaan tersebut sebagai apresiasi Kupas Tuntas kepada tokoh-tokoh yang dinilai berprestasi di berbagai bidang, bertepatan dengan HUT ke-12 Kupas Tuntas yang diselanggarkan 3 Desember 2018, di Hotel Emersia, Bandar Lampung.

Menyatu dengan Warga Pesisir Lampung

Baru-baru ini, Satuan Brigif 4 Mar/BS mengajak berbagai pihak ikut menanam pohon mangrove di pantai pesisir Piabung. Mulai dari perwakilan Pelajar SD, SMP, SMA Padang Cermin dan masyarakat nelayan dusun Piabung. Kegiatan ini diadakan di Pantai Marines Eco Park (MEP), Piabung, Rabu, 19 September 2018 lalu. Ada 2000 pohon mangrove yang ditanam yang bertujuan untuk merestorasi rusaknya kawasan pesisir pantai akibat abrasi.

Di hari-hari besar, Korps Marinir yang ada di Lampung juga tidak pernah absen menjadikan momen itu untuk saling berbagi. Menyongsong Hari Raya Idul Fitri 1439 H, Korps Marinir Batalyon Infanteri-9 Marinir, bersama SP3T, LembagaKemanusiaan Global  ACT, dan mahasiswa Unila menggelar pembinaan desa pesisir di PulauTegal. Rangkaian kegiatan yang  dilakukan seperti edukasi tentang hak anak, pembagian bantuan kepada anak-anak dan seluruh warga.

Saat Idul Adha, Komandan Brigif 4 Marinir Piabung Kolonel Marinir Bambang Hadi Suseno beserta seluruh prajurit Petarung Harimau Sumatera berbaur dengan umat muslim warga Piabung melaksanakan Shalat Idul Adha 1439 Hijriah. Usai Shalat, Danbrigif 4 Marinir/BS menyerahkan hewan qurban kepada warga untuk dibagi-bagikan.

Kolonel (Mar) Bambang Hadi Suseno menjelaskan, pemberdayaan wilayah pertahanan laut pada hakekatnya merupakan program pemerintah dalam rangka menyiapkan potensi nasional maritim menjadi kekuatan pertahanan. Pemerintah mempersiapkan wilayah pertahanan laut beserta kekuatan pendukungnya untuk melaksanakan operasi militer untuk perang (OMP) dan operasi militer selain perang (OMSP).

Di dalam UU RI Nomor 34 tahun 2004 didalam pasal 9 huruf (b) menyebutkan bahwa TNI AL bertugas menegakkan hukum dan menjaga keamanan di wilayah laut yurisdiksi nasional sesuai dengan ketentuan hukum internasional yang telah diratifikasi.

Mengingat Korps Marinir merupakan bagian integral dari TNI AL maka Korps Marinir turut bertanggung jawab untuk melakukan pembinaan potensi maritim di daerahnya masing-masing.

Dalam rangka melaksanakan pembinaan potensi maritim, Brigif 4 Mar/BS telah melaksanakan berbagai kegiatan pembinaan desa Pesisir di wilayah kerja Brigif 4 Mar/BS yang dilaksanakan di Kabupaten Pesawaran Lampung, Pangkalan Brandan Medan dan kota Batam. “Sasaran kegiatan tersebut adalah untuk mendekatkan diri terhadap masyarakat dan untuk pembinaan sejak dini terhadap generasi muda yang diharapkan pada masa mendatang akan memiliki kesadaran bela negara, sikap cinta tanah air dan jiwa patriot terhadap NKRI,” kata Danbrigif 4/BS.

Dijelaskan, Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut (Dawilhanla) dilakukan dengan memanfaatkan segenap potensi maritim yang dimiliki bangsa dan negara Indonesia. Guna mendukung pembangunan negara terutama penyelenggaraan pertahanan negara di laut yang memerlukan dukungan. Maka program Pemberdayaan Wilayah Pertahanan Laut dapat dilakukan secara bertahap, terpadu, komprehensif dan berkelanjutan. Dengan membentuk kekuatan pengganda berupa SDM, SDA dan sumber daya buatan, sarana dan prasarana maritim, serta fasilitas pendukung yang diperlukan. KolonelBambang menjelaskan, pengetahuan tentang kelautan di Indonesia masih sangat terbatas. Kurikulum tentang kelautan mulai diperkenalkan pada tingkat perguruan tinggi dan sekolah menengah kejuruan, itupun prosentasenya sangat kecil karena beberapa perguruan tinggi maupun sekolah kejuruan tersebut memiliki fakultas dan kejuruan tentang kelautan.

Dampak dari minimnya kurikulum tentang kelautan tersebut, sebagian besar penduduk Indonesia belum mengenal baik tentang kondisi dan potensi laut nasional. Sebagian besar masyarakat Indonesia memperoleh pengetahuan tentang wilayah laut nasional hanya sebatas melalui media televisi dan media lain.

“Maka, sasaran pada kegiatan pembinaan potensi maritim yang dilaksanakan oleh Brigif 4 Mar/BS adalah pembinaan generasi muda dan remaja yang diharapkan sejak dini telah memiliki kesadaran dan motivasi terhadap sikap bela negara, cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara dan yakin bahwa Pancasila merupakan ideologi bangsa dan negara,” jelas KolonelBambang Hadi.

Menyelenggarakan pembinaan ini, meliputi berbagai aspek, tak hanya dalam pembinaan sumber daya manusia (SDM), atau sumber daya alam (SDA) dan buatan, tetapi juga menyasar pada pembenahan sarana dan prasarana, memberikan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang maritim, nilai-nilai luhur/kearifan lokal bidang maritim serta dinamisasi pembangunan kelautan.

Kegiatan pelaksanaan Binpotmar dapat membina potensi SDM, khususnya anak-anak dan remaja atau masyarakat untuk menumbuhkan mental kesadaran bela negara dan cinta tanah air. Pembinaan tentang kesadaran cinta tanah air, berbangsa dan bernegara oleh para generasi muda diharapkan dapat memiliki kepedulian dan ketahanan terhadap pengaruh negatif yang pada saatnya. Hal itu tentu akan menjadi ujung tombak dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dimasa mendatang.

Kegiatan Binpotmar ini adalah kegiatan yang berkesinambungan. Maka dianggap perlu ada sebuah perencanaan yang matang. Karena pada kegiatan tersebut juga disisipkan pembinaan tentang kesadaran cinta tanah air, berbangsa dan bernegara oleh para generasi muda.

“Dengan pembinaan tersebut diharapkan beberapa tahun kemudian mereka memiliki kepedulian dan ketahanan terhadap pengaruh negatif. Disamping memiliki kepedulian dan ketahanan terhadap pengaruh buruk yang terdapat di lingkungannya, kegiatan bhakti sosial dan pembinaan kesadaran untuk berbangsa dan bertanah air tersebut akan diingat dan dibawa oleh anak- anak dan remaja tersebut hingga mereka dewasa yang pada saatnya akan menjadi ujung tombak dalam menjaga keutuhan dan kedaulatan NKRI dimasa mendatang,” jelas Danbrigif 4.

Salah satu hal yang menentukan suksesnya pembinaan potensi maritim, kata Bambang,  adalah kemampuan komunikasi sosial anggota di lapangan terhadap masyarakat. Melalui komunikasi sosial yang baik dengan masyarakat, maka pembinaan potensi maritim akan berjalan dengan maksimal dan mendapat  hasil yang diharapkan. Maka komunikasi sosial dari para anggota Korps Marinir harus dapat diterima dan dipahami warga setempat.

Prioritas dalam pembinaan potensi maritim adalah bagaimana kegiatan tersebut dapat mengembangkan potensi wilayah maritim menjadi wilayah yang bernilai strategis bagi kepentingan nasional. Ditinjau dari posisi geografis dan kondisi demografisnya dapat dijadikan sebagai sarana pemantauan wilayah dalam mengantisipasi adanya ancaman dan gangguan yang dapat membahayakan keamanan wilayah daerah tersebut khususnya dan NKRI pada umumnya.

Memberi pengertian singkat tentang pemahaman cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara dan rela berkorban untuk bangsa dan negara, diharapkan sejak usia dini mereka telah memiliki kesadaran dan motivasi terhadap sikap bela negara, cinta tanah air, berbangsa dan bernegara terbawa hingga mereka dewasa.

Selama pelaksanaan kegiatan pembinaan potensi maritim, tindakan nyata yang dilakukan Brigif 4 Mar/BS adalah melakukan komunikasi aktif memberikan pemahaman tentang kemaritiman dan keanekaragaman budaya serta memberikan bantuan terhadap masyarakat yang kurang mampu berupa sembako, pembangunan tempat ibadah, merenovasi sekolah-sekolah yang harus diperbaiki sebagai sarana untuk mendukung dalam menimba ilmu di sekolah dalam proses belajar dan mengajar agar siap menjadi generasi penerus bangsa yang handal. ***

 

Editor :