Kampus Itera, Institut Teknologi di Lampung Kebanggaan Sumatera
Kupastuntas.co, Bandarlampung – Sejak resmi dibuka pada 6 Oktober 2014 lalu, kampus Institut Teknologi Sumatera (Itera) hanya terdapat dua gedung utama. Masing-masing di sisi kiri dan sisi kanan gerbang utama Itera. Ada satu gedung asrama dengan kapasitas kecil di seberang jalan kampus. Kondisi ini pun membuat mahasiswa angkatan pertama harus menumpang kuliah di Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB).
Kondisi Kampus yang masih serba terbatas ini membuat pihak Rektorat Itera untuk lebih giat mempercepat pembangunan infrastruktur. Berbagai dana pembangunan dari sejumlah Kementerian dan Pemerintah Daerah pun mulai masuk. Dan saat ini, perubahan total sudah terjadi di kampus yang berada di area Kota Baru Lampung Selatan itu,
Selama empat tahun, Itera berhasil melaksanakan percepatan pembangunan infrastruktur, sarana dan pra sarana untuk menjamin pelaksanaan kegiatan perkuliahan serta pelayanan administrasi berjalan dengan baik. Sejak tahun 2013 sampai tahun 2018, telah dilaksanakan pembangunan gedung serta sarana sebanyak 32 unit yang bersumber dari anggaran rutin Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi serta dana SBSN maupun bantuan dan hibah dari instansi lembaga Non Ristekdikti seperti Kementerian PUPR Pemprov Lampung, Pemkot Bandar Lampung, Pemkab Lampung Selatan, serta pihak lain.
Hasil pembangunan mulai dirasakan oleh warga Itera terutama mahasiswa, yang telah dibangunkan sejumlah asrama, sejumlah gedung perkuliahan megah hingga beberapa danau buatan (embung) yang turut memperindah lingkungan kampus.
“Berkat bantuan pemerintah melalui dana SBSN tersebut, telah dibangun gedung kuliah umum dan gedung laboratorium teknik beserta sarana dan prasarana dengan total nilai Rp129,63 miliar,” kata Ofiyar.
Hal inilah yang menjadi tolok ukur tim Kupas Tuntas untuk memberikan Prof., Ir. Ofyar Z. Tamin, M.Sc, Ph.D penghargaan Kupas Tuntas Awards 2018 yang telah diselenggarakan, pada Senin (3/12/2018) bertepatan dengan HUT ke-12 Kupas Tuntas. Rektor Itera ini dinobatkan sebagai salah satu akademisi berprestasi dengan Nominasi: Institut Teknologi Kebanggaan Sumatera
Pada tahun 2019 mendatang, Itera akan mendapat bantuan dari dana SBSN untuk pembangunan laboratorium teknik 2 beserta peralatan senilai Rp91 miliar. Selain itu Itera juga mendapatkan hibah pembangunan laboratorium teknik 3 dari Kementerian BUMN senilai 46 miliar.
Tak hanya itu, pada periode 2014-2018, telah dimulai pula pembangunan strategis guna mewujudkan Itera sebagai smart, friendy, and forest campus. Seperti pembangunan kebun raya Itera, Observatorium Itera Lampung (OAIL), Masjid Raya At Tanwir Itera dan Stasiun Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) Itera serta dimulainya penerapan e-learning guna mempersiapkan Itera sebagai perguruan tinggi yang siap menyambut era revolusi industri 4.0.
Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Dosen
Dalam menjalankan kegiatan perkuliahan dan pelayanan administrasi yang bermutu, Itera senantiasa memperkuat SDM dosen dan tenaga kependidikan baik dari sisi kualitas maupun kuantitas. Ofiyar menilai, SDM dosen ataupun tenaga kependidikan sangat berperan dalam menentukan kualitas mahasiswa aktif Itera yang saat ini mencapai 5.778 orang. Jumlah itu ditargetkan akan meningkat menjadi 18.205 pada tahun 2022 dan menjadi 64.035 ribu mahasiswa pada tahun 2039.
Untuk peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan, Ofiyar mengeluarkan kebijakan yakni seluruh dosen wajib melanjutkan kuliah hingga jenjang S3. Itera mewajibkan para dosen kuliah doktor, diutamakan ke luar negeri Kebijakan ini diambil agar dosen Itera tidak hanya ahli pada bidang ilmu pengetahuan masing-masing, tetapi juga memiliki mental yang tangguh, semangat yang tinggi, dan pengalaman yang luas.
Untuk jumlah dosen, Itera juga mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Itera kini telah memiliki 13 doktor, dan ada 11 dosen Itera yang sedang kuliah S3. Pada tahun 2019, ditargetkan 70 dosen Itera yang saat ini masih S2 segera melanjutkan pendidikan ke jenjang S3 di dalam dan luar negeri. Begitu juga dengan tenaga kependidikan, yang masih D3 diwajibkan lanjut S1, dan yang S1 ke S2. Biayanya akan dibantu dana SPP setiap semester.
“Untuk mempermudah keberangkatan dosen yang ingin lanjut kuliah S3, Itera juga menggulirkan program bantuan dana penelitian dan pengabdian kepada masyarakat bagi setiap dosen,” kata Ofiyar.
Penelitian ini wajib dilaksanakan agar setiap dosen yang memiliki jurnal dimana jurnal merupakan persyaratan yang harus dimiliki agar bisa mendapatkan jabatan fungsional. Selain bantuan dana, diberikan pula kemudahan-kemudahan agar para dosen dapat meningkatkan kemampuan berbahasa asing yang menjadi salah satu persyaratan melanjutkan pendidikan khususnya di luar negeri.
Terkait kuantitas, Itera telah memenuhi rasio ideal 1 : 25 antara jumlah dosen dibanding mahasiswa. Itera yang telah memiliki 275 dosen tetap dengan jumlah mahasiswa aktif 5.778 orang, maka sudah ideal. Terlebih di tahun 2018, Itera mendapatkan kuota CPNS yang cukup besar. Untuk dosen Itera menerima 178 orang dan tenaga kependidikan 9 orang. Sehingga jumlah dosen Itera akan melebih rasio ideal dosen per mahasiswa.
Ofiyar bertekat, meskipun sudah mencapai rasio ideal, pihaknya tetap akan berupaya meningkatkan jumlah dosen seiring dengan penambahan jumlah prodi baru di Itera yang tentu saja akan diikuti pertumbuhan jumlah mahasiswa. Ke depan, program studi baru yang dibuka tentu berdasarkan kajian matang dan disesuaikan bidang-bidang yang dibutuhkan di seluruh Provinsi di Sumatera.
Tambah 5 Fakultas di Tahun 2039
Saat ini Itera memiliki 24 prodi dengan tiga jurusan yaitu Sains, Teknologi Infrastruktur Kewilayahan, dan Teknologi Industri. Tahun depan Itera akan membuka sedikitnya 11 Prodi baru sehingga Itera memiliki 35 prodi di tahun 2019.
Jumlah tersebut akan terus bergerak naik pada 2022, di tahun itu Itera berencana membuka Prodi S2 sehingga jumlah prodi pada tahun 2022 menjadi 62 prodi yang teridiri dari 50 prodi S1 dan 12 prodi S2. Tak hanya itu, tiga jurusan yang ada saat ini juga akan dikembangkan menjadi fakultas.
Pada tahun 2039 Itera akan memiliki 5 Fakultas yaitu, Fakultas Matematika dan Sains, Fakultas Teknologi Infrastruktur dan Kewilayahan, Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknologi Kebumian dan Sumber Daya dan Fakultas Seni dan Desain dengan total 60 prodi D3, 67 prodi S1, 63 prodi S2, dan 43 prodi S3.
“Untuk mencetak lulusan yang kelak bermanfaat bagi bangsa, serta menjadi ujung tombak pembangunan negeri ini, Itera berusaha seoptimal mungkin untuk memberikan pendidikan berkualitas guna menumbuhkan kemampuan yang seimbang antara hardskill maupun softskill mahasiswa,” kata Rerktor Itera.
Kemampuan hardskill akan didapat mahasiswa melalui kegiatan perkuliahan di kelas, pelatihan, serta tutorial guna meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap materi perkuliahan. Sedangkan softskill mahasiswa dilaksanakan program pembangunan mahasiswa berkarakter melalui kegiatan pendidikan karakter dan program asrama.
Bagi Ofiyar, program pembangunan mahasiswa berkarakter ini menjadi salah satu perhatian serius karena melihat perkembangan zaman saat ini, tata nilai, etika, moral sebagian generasi muda mulai mengkhawatirkan. Penyalahgunaan narkoba, tawuran, pencurian, hilangnya sopan santun terhadap orang tua, hingga gerakan radikal. Semua ini, kata Ofiyar harus diantisipasi sejak dini. Agar tidak menghancurkan masa depan generasi mudah, khususnya mahasiswa yang diharapkan dapat menjadi tulang punggung pembangunan bangsa di masa mendatang.
“Tahun ke 4 Itera berdiri menjadi momentum bagi saya selaku rektor dibantu para wakil rektor hingga tenaga kependidikan untuk sama-sama berlari mengejar visi sebagai perguruan tinggi unggul bermartabat, mandiri dan diakui dunia. Serta memandu perubahan untuk memberdayakan potensi yang ada di wilayah Sumatera dan sekitarnya,” bebernya.
Ofiyar bertekad akan terus fokus menyediakan infrastruktur yang dapat mendukung peningkatan kualitas pelayanan akademik dan non akademik. Penelitan dan pengabdian masyarakat, peningkatan kualitas dosen dan tenaga kependidikan, perbaikan kurikulum, penguatan interaksi dengan alumni dan dan lain sebagainya.
Langkah ke depan, pihak Rektorat itera juga akan fokus dalam pemanfaatan dan optimalisasi lahan itera, penambahan jumlah profi, mewujudkan kurikulum Itera yang sesuai dengan visi dan misi Itera serta berbasis pada pengembangan teknologi revolusi industri 4.0. Kemudian mengejar target peningkatan status Itera dari perguruan tinggi nasional satuan kerja (Satker) menjadi perguruan tinggi Badan Layanan Umum (BLU) pada tahun 2019.
Namun ia menyadari, berbagai upaya tersebut tidak bisa diraih sendiri. Ia memohon bantuan, dukungan, dan arahan dari sejumlah pihak. Mulai dari Pemerintah Pusat, Pemprov, hingga Pemda Kabupaten/Kota.
“Kami berharap bisa mendapatkan pula dukungan Pemerintah Provinsi se-Sumatera, karena Itera adalah milik seluruh Provinsi yang ada di Pulau Sumatera ini. Para lulusan juga kita siapkan untuk memajukan Pulau Sumatera, jadi kita imbau para lulusan agar tidak perlu mencari kerja ke Pulau Jawa. Di sini saja,” tandasnya. ***
Berita Lainnya
-
Kepergok Gasak Uang Nasabah Bank, Warga Sumsel Nyaris Babak Belur Dihakimi Massa
Sabtu, 16 November 2024 -
Empat Profil Talenta Masa Depan, Paparan Dina Sartika di Seminar Universitas Teknokrat Indonesia
Sabtu, 16 November 2024 -
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
Sabtu, 16 November 2024 -
Porsadin VI Nasional Resmi Dibuka, Menko Pangan Motivasi Santri untuk Berprestasi
Jumat, 15 November 2024