• Minggu, 17 November 2024

Bupati Pesisir Barat Tingkatkan Kunjungan Wisatawan dan Membuka Akses Bagi Daerah Terisolir

Minggu, 09 Desember 2018 - 18.03 WIB
320

Kupastuntas.co, Pesisir Barat – Kabupaten Pesisir Barat terkenal dengan wisata pantainya yang sudah mendunia. Tak hanya event nasional, berbagai event internasional sudah menjadi ‘langganan’ digelar di kabupaten ini. Bahkan peselancar seluruh dunia menobatkan Pantai Tanjung Setia Pesibar sebagai salah satu lokasi Surfing terbaik. Hingga disejajarkan dengan Hawai yang merupakan tempat surfing terkenal di dunia.

Potensi wisata ini tak disia-siakan Bupati Pesisir Barat, Dr. Drs. H. Agus Istiqlal, S.H., M.H. Semenjak menjabat sebagai orang nomor satu di kabupaten tersebut, berbagai pembenahan dan peningkatan sarana prasarana wisata terus dilakukan. Tak hanya pembangunan fisik, tetapi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk pengelolaan pariwisata yang lebih baik juga dibenahi.

Hal inilah yang menjadi tolak ukur tim Kupas Tuntas untuk memberikannya penghargaan pada Kupas Tuntas Awards 2018 yang telah diselenggarakan, pada Senin (3/12/2018) bertepatan dengan HUT ke-12 Kupas Tuntas. Bupati Pesisir Barat ini dinobatkan sebagai salah satu kepala daerah berprestasi dengan Nominasi: Kepala Daerah Inovatif Mengelola Sektor Pariwisata

Di bawah kepemimpinan Agus Istiqlal, jumlah kunjungan wisatawan meningkat sangat signifikan. Tak hanya dua kali atau tiga kali lipat, tapi hampir mencapai 10 kali lipat dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Berdasarkan data Dinas Pariwisata Pesisir Barat, jumlah kunjungan wisatawan ke Pesibar tahun 2016 mencapai dengan rincian wisatawan domestik 31.589 orang dan wisatawan mancanegara 15.389 orang.

Di tahun 2017 jumlahnya melonjak, wisatawan domestik 104.456 orang dan wisatawan mancanegara 31.377 orang. Kemudian di tahun 2018, per bulan September, jumlah wisatawan domestik sudah mencapai 225.594 orang, sementara wisatawan mancanegara 110.690 orang. Angka ini dipastikan akan terus bertambah hingga penutupan tahun 2018.

Lokasi yang paling banyak dikunjungi wisatawan mancanegara yaitu Pesisir Tengah, Pesisir Selatan, Pesisir Utara, Ngambur dan Pulau pisang. Sementara wisatawan nusantara di Pulau Pisang, Pesisir Selatan, dan Pesisir Tengah.

Agus Istiqlal mengatakan, dalam peningkatan SDM mengelola pariwisata memang menjadi salah satu prioritas Pemkab Pesibar. Salah satunya adalah menggelar kegiatan pelatihan pemandu wisata (Pramuwisata). Menurut Bupati Pesibar Agus Istiqlal, pelatihan pramuwisata sangat penting dilakukan untuk meningkatkan serta mengangkat potensi pariwisata yang dimiliki oleh Kabupaten Pesisir Barat.

Selain meningkatkan pemahaman kepariwisataan, juga meningkatkan peran dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan kepariwisataan, dan menyukseskan pembangunan pariwisata di Pesisir Barat. “Kita patut bersyukur karena kabupaten Pesisir Barat yang kita cintai ini memiliki potensi besar dalam bidang pariwisata. Dan sudah seharusnya kita bersama-sama mengembangkan pariwisata kabupaten kita tercinta ini,” ujarnya.

Pesisir Barat secara resmi menjadi kabupaten pada tanggal 25 Oktober 2012. Daerah otonomi baru ini baru genap berusia 6 tahun pada Oktober 2018. Namun demikian, tempat wisata yang ada di wilayah ini bukanlah tempat baru sebab traveler pasti sudah mengenalnya sebagai bagian dari objek wisata waktu masih menginduk Lampung Barat.

Menurut Agus Istiqlal, kunjungan wisatawan yang terus meningkat dari tahun ke tahun tidak lepas dari banyaknya event yang digelar pemkab. Seperti yang terbaru yakni Kejuaraan Selancar Dunia Krui Pro 2018 yang diikuti ratusan peserta dari berbagai negara. Ajang itu pun langsung dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang didampingi dengan Bupati Pesisir Barat Agus Istiqlal.

 

Pemkat Pesibar juga rutin menggelar berbagai festival, seperti Krui Fair, Semarak Pulau Pisang, dan Festival Teluk Stabas yang setiap tahun mendata Rekor MURI. Pada event Krui Fair 2018 misalnya, pemkab menampilkan sejumlah keunggulan-keunggulan Kabupaten Pesisir Barat, terutama sektor wisatanya yang mempesona.

“Peningkatan jumlah wisatawan ini tak lepas dari hal itu, seperti kegiatan surfing internasional yang diadakan di pantai Tanjung Setia, dan banyaknya kegiatan tahunan yang digelar secara meriah, seperti Semarak Pulau Pisang,” kata dia.

Bagi Agus Istiqlal, perhelatan Krui Fair maupun festival Pulau Pisang adalah salah satu ajang promosi potensi alam dan budaya, serta meningkatkan investasi, dan media hiburan masyarakat. Pulau Pisang, memiliki potensi yang tidak kalah dari daerah wisata lainnya di Kabupaten Bumi Para Saibatin dan Ulama. Bukan tidak mungkin dengan masuknya jaringan listrik di Pulau Pisang, akan menarik investor untuk berinvestasi bidang pariwisata di Kecamatan Pulau Pisang.

“Semoga ke depannya segala perhelatan pariwisata yang diselenggarakan di Pulau Pisang dapat lebih ramai dari sebelumnya. Hal itu juga untuk menarik minat wisatawan berkunjung ke wisata Pulau Pisang,” ucap Bupati.

Potensi wisata di kabupaten termuda di Lampung ini sangatlah menjanjikan. Termasuk sejumlah sektor lainnya.“Kami juga mengembangkan sektor perikanan dan kelautan, kita memiliki laut yang indah dan luas dengan potensi perikanan tangkap dengan jenis ikan yang bernilai ekonomis tinggi. Seperti ikan tuhuk, lobster, ikan hias dan hasil perikanan lainnya," kata dia.

Membuka Akses Bagi Daerah Terisolasi

Tiga tahun memimpin Pesisir Barat, Agus Istiqlal bersama wakilnya, Erlina melakukan berbagai upaya wujudkan kabupaten yang mandiri, madani, dan sejahtera. Salah satunya melalui program pembukaan badan jalan dari Pekon Way Heni menuju Pekon Way Haru sejak tahun 2016 lalu. Bekerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (BBTNBBS), upaya ini untuk membuka akses jalan sehingga dapat menunjang perekonomian masyarakat setempat juga jalan patroli TNBBS.

Menurutnya, selama ini, jarak tempuh dari Pekon Way Heni ke Pekon Way Haru membutuhkan waktu 3 sampai 5 jam, tergantung cuaca dengan menggunakan kendaraan roda dua atau gerobak sapi. “Tentunya dengan biaya perjalanan sangat mahal mengingat sulitnya medan yang ditempuh. Harga ojek sepeda motor bisa berkisar dengan  Rp500.000,- untuk pulang pergi," ungkap Agus Istiqlal.

Dengan pembangunan ruas jalan sepanjang 15 km dan peningkatan jalan Base B sepanjang 3 km dirasa sangat membantu aktivitas masyarakat. Saat ini kendaraan roda empat telah bisa melewati akses jalan tersebut menuju Pekon Way Haru, Way Tias, Siring Gading, dan Bandar Dalam. Pembukaan badan jalan ini dinilai memiliki implikasi yang sangat positif.

Adanya akses transportasi yang mudah akan menumbuhkan geliat perekonomian masyarakat, setelah itu diharapkan akan menciptakan masyarakat yang sejahtera dan mewujudkan visi dan misi Kabupaten Pesisir Barat. Tidak berhenti disitu, pada 2018 dilakukan pembangunan badan jalan sepanjang TNBBS 5 km menuju wilayah Pekon Way Haru serta pekon lainnya sepanjang 20 km dan akan dibangun 17 unit jembatan baik jembatan besar maupun jembatan kecil.

“Pemerintah tidak hanya sebatas pembukaan akses balan jalan pada daerah terisolasi saja, akan tetapi juga menggratiskan seluruh pelayanan perizinan yang berada di Kabupaten Pesisir Barat, terkecuali perizinan minuman beralkohol dan IMB," ungkap dia.

Agus Istiqlal juga mendorong Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu untuk terus meningkatkan pelayanan pada masyarakat dengan cara mempermudah dan mempercepat waktu pengurusan perizinan, sehingga diharapkan nantinya banyak investor yang masuk ke Kabupaten Pesisir Barat untuk berinvestasi. Selain itu, Pemerintah Kabupaten Pesisir Barat melakukan penarikan kabel listrik gratis di tahun 2017 di empat kecamatan yang pekonnya belum memiliki listrik yaitu Kecamatan Bangkunat, Ngaras, Ngambur dan Pesisir Selatan.

Program ini merupakan program unggulan Bupati Pesisir Barat, dan di tahun 2018 dilanjutkan pemasangan listrik gratis untuk wilayah yang belum ter-cover pada tahun 2017. Tidak hanya pemasangan KWH listrik gratis, tetapi saat ini juga tengah dilaksanakan pemasangan kabel listrik bawah laut untuk kecamatan Pulau Pisang dari jalur pekon Tebakak menuju kecamatan Pulau Pisang. Diharapkan akan selesai pada akhir 2018 ini dan Insha Allah di awal tahun 2019 nanti, masyarakat Pulau Pisang sudah bisa menikmati penerangan listrik sama seperti masyarakat lainnya yang berada di luar kecamatan pulau pisang. ***

Editor :