Kupastuntas.co, Bandarlampung - Milad ke 106 tahun Muhammadiyah dimaknai sebagai momen ta’awun untuk negeri. Ketua Bidang Ekonomi Kewirausahaan dan UMKM Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Dr Anwar Abbas, menekankan agar Muhammadiyah tidak hanya fokus ke dunia pendidikan, dan kesehatan tetapi juga ekonomi.

“Ta’awun untuk negeri, maknanya yakni tolong-menolong dalam konteks Muhammadiyah akan banyak menolong daripada ditolong, sehingga Muhammadiyah harus kaya,” ujarnya, Kamis (6/12/2018).

Diuraikannya, untuk menjadi kaya, Muhammadiyah harus mengembangkan ekonomi dan bisnis, untuk maju juga harus memiliki etos kerja dan memiliki mitra tanding sebagai acuan belajar menggali kunci suksesnya.

Untuk itu, Ia mendukung program kampus enterpreneur yang diterapkan Universitas Muhammadiyah (UM) Lampung, untuk menghasilkan mahasiswa pencetak kerja, bukan mahasiswa pencari kerja.

Senada, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Lampung, Profesor Dr Marzuki M Noor MS, menyebutkan Perserikatan Muhammadiyah harus membangun dari dasar untuk bisa memposisikan diri sebagai penolong.

“Mulai dari Perguruan Tinggi yang mampu mewujudkan produksi, sirkulasi, hingga konsumsi yang sehat.

Memberi dengan iman, yang baik menurut orang lain dan menurut diri sendiri, serta menggelorakan Ta’awun,” ujarnya.

Terpisah, Rektor UM Lampung, Dr Dalman MPd, menyampaikan pihaknya sebagai tuan rumah penyelenggara Milad ke-106 Muhammadiyah yang bertema Ta’awun untuk negeri, membangun sinergitas amal usaha di lingkungan Muhammadiyah, akan semakin besar dan bersinar.

“Melalui ta’awun Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) di Indonesia yang berjumlah 173, dan 10 PTM di Lampung, jika bersatu dan bekerjasama dan ta’awun maka akan semakin besar,” tuturnya saat ditemui usai acara.

Dilanjutkannya, UM Lampung saat ini juga gencar melakukan akselerasi terutama di bidang ekonomi salah satunya dengan menobatkan diri sebagai kampus enterpreneur, serta menangkap peluang ta’awun untuk membangun UM Lampung menjadi lebih besar baik di tingkat daerah maupun nasional. (Rls)