• Jumat, 15 November 2024

Kemenhub Siapkan Dermaga Alternatif Merak-Bakauheni

Selasa, 27 November 2018 - 13.11 WIB
192

Kupastuntas.co, Bandarlampung – Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan dermaga alternatif di jalur penyeberangan Merak-Bakauheni, yaitu Dermaga Margagiri-Ketapang.

Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, menjelaskan dermaga alternatif tersebut untuk mengantisipasi lonjakan penumpang saat Tol Trans Sumatera Lampung-Palembang resmi beroperasi.

“Kita antisipasi jauh hari sebelum jalan tol dibangun, kita akan bangun dermaga batu di dua lokasi di Margagiri dan Ketapang sebagai alternatif Merak-Bakauheni," katanya dalam diskusi di atas KMP Portlink lintas Bakauheni-Merak, Senin (26/11/2018).

Budi menjelaskan kajian terhadap Dermaga Margagiri-Ketapang telah dilakukan sejak 2014, tetapi sampai saat ini pembangunannya masih belum bisa dilaksanakan. Menurut Budi, Bank Pembangunan Asia (ADB) yang merupakan pihak pemberi pembiayaan dermaga tersebut belum mengeluarkan hasil kajian dan studi kelayakan atau feasible study (FS).

"Tapi setelah sekian lama itu mandek enggak tahu kenapa. Akhirnya kami ketemu ADB dan mereka akan review lagi FS itu soal kemungkinannya feasible secara ekonomis atau enggak," katanya.

Karena itu pula, ia belum bisa menyusun anggaran untuk pembangunan kedua dermaga tersebut. “Sampai sekarang belum diberikan ke kami itu FS-nya dan karena masih belum pasti, saya belum bisa menyiapkan anggaran buat pembebasan lahan di kedua tempat tersebut," katanya.

Antisipasi lain yang dilakukan adalah dengan fokus mengoperasikan kapal-kapal dengan ukuran 5.000 GT ke atas pada lintas Merak-Bakauheni dan sebaliknya sesuai dengan PM 88/2014.

“Kalau untuk penumpang, yang dibawah 5.000 GT enggak jadi masalah, tapi kalau untuk mengangkut mobil dan motor bisa lebih banyak diangkut oleh kapal di atas 5.000 GT. Jadi nanti semuanya diangkut dengan kapal tersebut mengingat Tol Lampung sampai Palembang sudah selesai dibangun dan akan segera operasional," katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, Dirjen Budi juga menyampaikan ada sejumlah operator kapal baru yang mengajukan izin untuk pengoperasian kapal di lintas penyeberangan Merak-Bakauheni.

“Tol Lampung ke Palembang ini kan sudah selesai, jadi saya dapat banyak permintaan untuk menerbitkan izin operasi kapal dari operator-operator baru. Tetapi, sesuai dengan moratorium yang ada izin tidak saya kasih," katanya.

Sementara, Direktur Utama PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Ira Puspadewi menyampaikan perkembangan pembangunan Dermaga Eksekutif Merak sudah mencapai 98,8 persen dan Dermaga Bakauheni sudah mencapai 99,2 persen. Dermaga ini juga telah mengantongi sejumlah kontrak ritel seperti Starbucks, KFC, Solaria dan Minisou.

“Targetnya, terminal ini bisa digunakan pada Natal dan Tahun baru 2018. Maka dengan fasilitas ini, harga tiket penyeberangan pada terminal tersebut bakal naik. Dari segi tarif pasti berubah. Terminal eksekutif kurang lebih Rp65.000," kata Ira.

Tak hanya itu, pihak pengelola PT ASDP Indonesia Ferry menargetkan konsep pembayaran cashless sepenuhnya pada lebaran tahun depan. Ira melanjutkan untuk saat ini pembelian tiket masih bisa menggunakan uang tunai, namun untuk mengejar efisiensi dan kemudahan transaksi, pihaknya tengah mendorong agar transaksi di terminal antar pulau Jawa dan Sumatera tersebut bisa berlangsung tanpa uang tunai.

“Harapannya di lebaran sudah total cashless. Untuk saat ini bank yang sudah digaet untuk transaksi cashless baru dari jajaran Bank Himbara. Ke depan, kami akan menggaet bank swasta ketika program ini sudah berjalan sepenuhnya,” tandasnya. (Ant/Ktn)

Editor :