Jembatan Timbang Way Urang Lamsel Tindak 1.735 Kendaraan Overload
Kupastuntas.co, Lampung Selatan – Jembatan Timbang Way Urang di Lampung Selatan resmi beroperasi pada Oktober 2018 silam. Selama 42 hari beroperasi, petugas di jembatan ini telah menindak ribuan kendaraan yang kelebihan muatan dan kelebihan ukuran atau over dimension dan over loading (ODOL).
Kepala Badan Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah VIII Lampung dan Bengkulu, Rahman Sujana mengatakan, sejak dibuka dan diresmikan Oktober 2018, kendaraan masuk 1.967 unit, sebanyak 69 persen atau 1.735 itu melanggar.
"Rincian over dimension ada 28 kendaraan atau sekitar 2,03 persen, serta overloading sebanyak 1.375 kendaraan atau 100 persen," paparnya di UPPKB Way Urang, Lampung Selatan, Senin (26/11/2018).
Rahman menyebutkan, penindakan terhadap kendaraan melanggar termasuk penundaan perjalanan (bisa sampai 1x24 jam), surat peringatan pelanggaran ODOL hingga penurunan barang. “Jadi kita siapkan gudang di situ misalnya ada kendaraan yang harus menginap. Pembiayaan penurunan barang semua ditanggungkan ke pihak yang melanggar," jelasnya.
Sementara Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Budi Setiyadi mengatakan, pemerintah berupaya memperbaiki konsep supaya citra jembatan timbang tidak seperti dulu yang dianggap sebagai lokasi terjadinya praktik-praktik pungutan liar (pungli).
“Kita accountable dan terbuka, apa yang dipekerjakan dipertanggungjawabkan ke masyarakat dan pengemudi. Jadi kalau ODOL terlihat di display, pengemudi jadi tahu dia melanggar berapa. Kita tidak main-main kepada para pelanggar," tegasnya.
Budi Setiyadi juga mendorong realisasi transparansi layanan jembatan timbang dengan konsep baru yang lebih bersih. “Jembatan timbang yang gelap dan kotor itu jangan-jangan cerminan kinerja kita yang belum transparan, jembatan timbang itu harus terang dan bersih," katanya.
Budi menyatakan, bahwa konsep dan skema baru pembangunan Jembatan Timbang Way Urang akan diaplikasikan pada pembangunan jembatan timbang baru di seluruh Indonesia. “Tujuannya adalah untuk menghidupkan jembatan timbang di seluruh Indonesia agar berbeda dari dulu. Dibangun dengan skema dan konsep baru seperti Way Urang ini," katanya.
Jembatan Timbang Way Urang yang diresmikan pada Oktober 2018 memang diakui Budi sangat berbeda dengan jembatan timbang sebelumnya. Menurut dia, pihaknya kini berusaha membuat citra jembatan timbang tidak seperti dulu yang dianggap sebagai lokasi sarat praktik-praktik pungutan liar atau pungli. Di samping itu, Budi juga akan menciptakan layanan yang lebih akuntabel dengan menerapkan tilang elektronik (e-tilang). (Tmp/Trb)
Berita Lainnya
-
Partai Perindo Lamsel Puji Keberhasilan Kinerja Nanang Ermanto
Jumat, 15 November 2024 -
Polisi Bongkar Kasus Judol dan TPPO di Lamsel, 10 Orang Diamankan
Jumat, 15 November 2024 -
Habis Anggaran Rp 46 Miliar Pasar Natar Mampu Menampung 779 Pedagang, Zulhas: Utamakan Pedagang Lama
Jumat, 15 November 2024 -
Hitungan Jam, Maling Motor di Natar Lamsel Dibekuk Polisi
Kamis, 14 November 2024