Jokowi ke Lampung, Ini yang Akan Dilakukan
Kupastuntas.co, Bandar Lampung – Joko Widodo diagendakan akan mengunjungi Lampung pada Jumat-Sabtu (23-24/11/2018). Selain menjalani tugas kenegaraan sebagai Presiden RI, Jokowi juga berkunjung ke Lampung sebagai Calon Presiden pada pemilu 2019.
Salah satu ketua Tim Kampanye Nasional (TKN), Lodewick Paulus, menerangkan dalam rangka pemilu 2019 beliau tidak mengambil cuti, oleh karena itu beliau melakukan kampanye di saat hari libur, seperti Sabtu (24/11/2018) beliau akan bertindak sebagai calon presiden.
Paulus mengungkapkan, masyarakat Lampung patut berbangga hati dengan kedatangan beliau ke tanah Tapis Berseri ini. Karena kedatangan Jokowi ke Lampung akan terfokus pada pengembangan dan kesejahteraan masyarakat Lampung.
"Kedatangan Pak Jokowi sebagai presiden ke Lampung akan fokus terhadap infrastruktur seperti jalan Tol Sumatra yang ini sudah mulai terbangun. Kemudian akan mencoba mengurai konflik-konflik daerah regional yang masih bermasalah dalam hak atas tanah. Oleh karena itu pada Jumat mendatang beliau akan datang untuk memberikan sertifikat tanah, kemudian akan memanggil seluruh petani, untuk menyerap keluhan petani dan bagaimana mencari solusinya," ungkapnya saat konferensi pers di markas besar Tim Kampanye Daerah (TKD) Lampung, Kamis (22/11/2018).
Selain itu, lanjut Paulus, Jokowi juga akan memanggil seluruh kepala desa untuk membicarakan terkait dana desa. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengelolaannya dan sejauh mana penerapannya.
"Diharapkan dengan adanya ini, masyarakat yang belum menyentuh kesejahteraan bisa merasakan secara perlahan," ungkapnya.
Paulus juga mengungkapkan, setelah itu pada hari Sabtu, Jokowi baru akan bertindak sebagai Calon Presiden, beliau akan memberikan pengarahan kepada seluruh tim relawan dan juga seluruh caleg yang ada di 15 kabupaten/kota.
"Dalam rakerda nanti, Pak Jokowi akan mensosialisasikan perihal cara berkampanye yang baik dan santun, yakni dengan cara mengadu rekam jejak dan visi misi. Mengajak masyarakat untuk berpikir secara rasional, tidak membahas yang menjurus ke Sara, baik itu keagamaan, suku dan ada istiadat. TKD harus mendapatkan masukan yang banyak tentang-tentang program yang baik. Sehingga antara TKN sampai TKD sinkron dalam menjalankan program-program untuk memenangkan Jokowi-Maruf di pemilu 2019 mendatang," tandasnya. (Sule)
Berita Lainnya
-
Kepergok Gasak Uang Nasabah Bank, Warga Sumsel Nyaris Babak Belur Dihakimi Massa
Sabtu, 16 November 2024 -
Empat Profil Talenta Masa Depan, Paparan Dina Sartika di Seminar Universitas Teknokrat Indonesia
Sabtu, 16 November 2024 -
Pimpin Delegasi Indonesia di COP29, Hashim Djojohadikusumo Pikat Pendanaan Hijau EUR 1,2 Miliar untuk Sektor Kelistrikan
Sabtu, 16 November 2024 -
Porsadin VI Nasional Resmi Dibuka, Menko Pangan Motivasi Santri untuk Berprestasi
Jumat, 15 November 2024