Unjuk Rasa Kenaikan BBM di Prancis, 1 Orang Tewas
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Seorang pengunjuk rasa tewas dan lebih dari 220 orang lainnya terluka dalam aksi protes "rompi kuning" menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang dilakukan oleh ratusan ribu orang di Prancis, Sabtu (17/11).
Gerakan "rompi kuning" tak lepas dari jaket mentereng yang dikenakan oleh para pendemo. Gerakan ini dimulai di media sosial bulan lalu dengan seruan untuk blokade jalan raya akibat kebijakan Presiden Prancis Emmanuel Macron.
Para pengunjuk rasa mengatakan mereka diperas selama bertahun-tahun dengan kenaikan pajak bahan bakar yang membuat harga-harga naik sejak awal 2000-an.
Dikutip dari AFP, Kementerian Dalam Negeri Prancis memperkirakan sekitar 283.000 orang ikut serta dalam unjuk rasa yang digelar di 2.000 titik, baik itu di bundaran, jalan raya, di seluruh negeri.
Sekitar 227 orang dikabarkan terluka, dengan tujuh orang di antaranya mengalami luka serius, termasuk seorang perwira polisi. Sementara, 117 orang ditangkap, dengan 73 orang di antaranya dijebloskan ke tahanan kepolisian.
Meskipun sebagian besar pemblokiran jalanan dilakukan tanpa insiden, emosi massa diberitakan meletus ketika beberapa pengendara memaksa untuk menembus blokade para pengunjuk rasa.
Di wilayah timur Savoie, Prancis, seorang ibu panik karena mobilnya terkepung para pengunjuk rasa saat hendak membawa putrinya ke dokter. Pengemudi itu panik dan tiba-tiba melaju ke arah kerumunan. Seorang wanita berusia 63 tahun pun tewas tertabrak mobil. Pengemudi, yang disebut polisi dalam keadaan syok, sudah dibawa untuk dimintai keterangannya.
Selain itu, satu korban luka ada di kota Grasse, yakni seorang polisi, dan satu di sebelah timur Strasbourg, dan dua korban di barat laut Quimper.
"Inilah yang kami khawatirkan dengan melakukan demonstrasi tidak terorganisasi oleh orang-orang yang tidak terbiasa dengan hal-hal seperti itu," kata Menteri Dalam Negeri Christophe Castaner dalam sebuah pernyataan, dikutip dari AFP.
Di Paris, beberapa ratus orang pengunjuk rasa berteriak "Macron turun!" sambil menyanyikan lagu kebangsaan La Marseillaise, di Champs-Elysees dan Place de la Concorde. Mereka hendak berbaris menuju Istana Elysee, kediaman resmi Macron.
Polisi anti huru-hara menghalangi jalan mereka. Namun, beberapa ratus orang menemukan jalan lewat samping dan mendekati Istana di sore harinya. Kepolisian kemudian membubarkannya dengan gas air mata.
Para pejabat telah memperingatkan bahwa polisi akan melakukan intervensi untuk memastikan tidak ada jalan yang sepenuhnya diblokir.
Beberapa demonstran mengumumkan bahwa mereka bermaksud untuk berkemah semalam dan mungkin melanjutkan protes pada Minggu (18/11). (cnn)
Berita Lainnya
-
Mentan Syahrul Yasin Limpo Mengundurkan Diri, Jokowi Tunjuk Pengganti
Jumat, 06 Oktober 2023 -
Peringkat 61 Kampus Hijau Dunia, Rektor UIN RIL Jadi Pembicara IWGM di Portugal
Sabtu, 17 Juni 2023 -
Tiba di Indonesia Tanpa Lionel Messi, Berikut Rincian 24 Pemain Skuad Argentina
Sabtu, 17 Juni 2023 -
Sambangi Negeri Jiran, Rektor UIN RIL Tandatangani LoI dengan Universiti Kebangsaan Malaysia
Selasa, 13 Juni 2023