Realisasi PAD Lampung Barat Capai 85 Persen
Kupastuntas.co, Lampung Barat – Realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lampung Barat (Lambar) hingga akhir bulan Oktober yang lalu baru mencapai 85,45 persen atau Rp42,774 miliar dari target setelah perubahan sebesar Rp50,056 miliar lebih.
"Kalau kita lihat dari hasil rekapitulasi perolehan PAD maka realisasi secara keseluruhan telah mencapai angka ideal, dan kita optimis sebelum tahun anggaran 2018 berakhir target itu akan tercapai," kata Kepala Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) Lambar Sudarto, Sabtu (17/11/2018).
Dijelaskannya, berdasarkan hasil rekapitulasi pencapaian PAD, ada beberapa dinas yang realisasi target PAD-nya masih rendah antara lain Dinas Koperasi UKM, Perindustrian dan Perdagangan. Dimana dari target Rp629,4 juta hingga 31 Oktober lalu baru terealisasi Rp175,2 juta atau 27,84 persen. Beberapa target PAD yang belum terealisasi di Dinas Koperindag ini adalah retribusi pasar grosir yakni baru terealisasi 3,19 persen atau Rp12,5 juta dari target Rp392,4 juta. Kemudian penyewaan tanah dan bangunan dari target Rp300 ribu juga belum terealisasi. Alasanya, retribusi pasar grosir dan penyewaan tanah dan bangunan memang belum waktunya karena biasanya pemungutanya menjelang akhir tahun.
Sedangkan target PAD yang dikelola oleh Dinas Perhubungan lanjutnya, dari target Rp283,3 juta hingga akhir Oktober lalu baru terealisasi Rp159,7 juta atau 56,37 persen. Beberapa item target PAD yang realisasinya masih sangat rendah antara lain retribusi pengujian Kendaraan Bermotor (KIR) oplet yakni baru terealisasi Rp157 ribu atau 15,00 persen dari target Rp1,050 juta. Lalu pengujian kendaraan truk juga baru terealisasi 20,45 persen dari target Rp34,4 juta. Kemudian target retribusi terminal tempat kegiatan usaha juga masih kosong dari target Rp6,3 juta. Kemudian Dinas Perikanan dari target PAD Rp71,3 juta hingga kini baru terealisasi Rp43,1 juta atau 60,50 persen Realisasi itu berasal dari target penjualan hasil perikanan terealisasi sebesar Rp42,2 juta atau 60,13 persen," ungkapnya.
Masih kata Sudarto, selanjutnya Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata dari target Rp160,6 juta hingga saat ini baru tercapai Rp95,116 juta atau 59,20 persen. aitem yang belum terealisasi target PAD nya yaitu target PAD yang bersumber dari sewa lapangan Pemda dan sewa lapangan tenis masing-masing dengan target sebesar Rp2,5 juta, serta usaha jasa wisata dari perahu karet di kawasan wisata Lumbok Seminung dengan target Rp940 ribu juga masih nol.
"Untuk persentase perolehan realisasi PAD yang tertinggi sampai akhir Oktober lalu, yakni diperoleh dari Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Tenaga Kerja. Dari target Rp103,1 juta telah tercapai 132,90 persen atau Rp137,018 juta. Realisasi pendapatan itu bersumber dari sewa tanah dan bangunan terealisasi Rp625 ribu serta retribusi Izin Mendirikan Bangunan (IMB) terealisasi Rp136,3 juta. Kemudian, PAD tertinggi kedua yaitu dari kita BPKD sendiri dengan target Rp18,921 miliar telah terealisasi Rp18,813 miliar atau 99,43 persen. Kita berharap agar pihak OPD selaku pengelola PAD agar segera melakukan berbagai upaya untuk mencapai masing-masing target PAD-nya," pungkas Sudarto. (Iwan)
Berita Lainnya
-
Masuki Masa Tenang, Tim Gabungan Tertibkan APK di Sejumlah Titik di Lampung Barat
Senin, 25 November 2024 -
Mengenal Sosok Edi Novial, Pemecah Rekor Ketua DPRD Lampung Barat Tiga Periode Berturut-turut
Senin, 25 November 2024 -
Lampung Barat Masuk 40 Besar Daerah Rawan Bencana, BPBD Diminta Siaga Hadapi Cuaca Ekstrem
Senin, 25 November 2024 -
Tayuhan Bumi Sekala, Upaya Pelestarian dan Pengembangan Seni Tradisi Pusaka Lama Masyarakat Sekala Bekhak
Senin, 25 November 2024