Nilai Ekspor Provinsi Lampung Mengalami Penurunan
Kupastuntas.co, Bandarlampung – Nilai ekspor provinsi Lampung pada Oktober 2018 mengalami penurunan sebesar 3,01 persen dibanding bulan September 2018 dari 329,45 juta dolar AS menjadi 319,53 juta dolar AS. Jumlah itu pun turut anjlok hingga 18,67 persen dibanding Oktober 2017 yang mencapai 392,86 juta dolar Amerika.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Yeane Irmaningrun, menjelaskan penurunan nilai tersebut disumbangkan dari dua komoditas utama, yaitu lemak dan minyak hewan/nabati turun 13,39 persen dan kopi, teh, rempah-rempah yang turun hingga 4,02 persen.
“Sementara golongan barang utama lainnya, seperti batu bara, ampas dan sisa industri makanan, dan produk kimia mengalami kenaikan, tetapi tidak mendongkrak nilai ekspor,” jelasnya saat pres rilis di Kantor BPS Lampung, Kamis (15/11/2018).
Adapun, dua golongan barang utama di Lampung mengalami penurunan dan memberikan dampak signifikan, karena perannya dalam perdagangan internasional mencapai 34,84 persen pada komoditas lemak dan minyak hewan/nabati turun dan 10,68 persen pada kopi, teh, rempah-rempah.
"Sedangkan tiga barang utama yang mengalami peningkatan pada batu bara, ampas dan sisa industri makanan, dan produk kimia jika digabungkan perannya terhadap total ekspor hanya 27,06 persen,” kata Yeane.
Penurunan itu, diperparah dengan nilai impor yang justru meningkat, sehingga membuat neraca perdagangan Lampung turut turun. Dimana nilai impor Oktober 2018 mencapai 257,85 juta dolar AS meningkat 19,30 juta dolar AS (8,09 persen) dibanding September 2018 yang tercatat 238,55 juta dolar AS.
Kenaikan itu disumbangkan dari komoditas binatang hidup sebesar 51,63 persen, mesin-mesin/pesawat mekanik mencapai 235,46 persen, dan gandum-ganduman 80,95 persen. Sementara dua barang utama lainnya mengalami penurunan, seperri gula dan kembang gula sebesar 8,65 persen dan ampas/sisa industri makanan hingga 6,57 persen.
“Naiknya nilai impor ini membuat neraca perdagangan Lampung menyisakan surplus 61,68 juta dolar Amerika. Hasil itu menurun hingga 29,22 juta dolar Amerika dibandingkan September 2018 lalu, karena perdagangan luar negeri Lampung mendapatkan untung hingga 90,90 juta dolar Amerika," tandasnya. (Lp/Erik)
Berita Lainnya
-
OJK: Literasi Keuangan Faktor Penentu Masa Depan Generasi Muda
Kamis, 24 Oktober 2024 -
Investor Pasar Modal di Lampung Capai 311.933 Orang, Total Transaksi Rp9,3 Triliun
Kamis, 10 Oktober 2024 -
Pertanian Kontribusi Terbesar Ekonomi Lampung Lima Tahun Terakhir, BPS: Kokoh Meski di Tengah Terpaan Covid-19
Minggu, 06 Oktober 2024 -
OJK Ungkap Transaksi Pinjaman Online Tembus 69,39 Triliun
Senin, 09 September 2024