LAPAN Sebut Pengikut Bumi Datar Tak Pakai Logika Ilmiah
Kupastuntas.co, Jakarta - Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Thomas Djamaluddin mengungkap alasan jumlah pengikut Bumi datar yang kian hari jumlahnya terus bertambah. Menurutnya, hal itu semata antaran kepercayaan yang tak diiringi informasi pendukung.
"Itu kepercayaan yang dipengaruhi oleh kurangnya informasi yang diterima," jelasnya melalui sambungan telepon, Jumat (16/11/2018).
Kepercayaan yang dimaksud Djamal terkait dengan dongeng mengenai Bumi datar yang disebut sama dengan kepercayaan kepada dongeng yang beredar di tengah masyarakat.
Selain terkait kepercayaan, menurutnya para penganut teori ini juga cenderung tak mempercayai pemerintah dan badan antariksa. Menurutnya, teori ini murni bentuk kepercayaan tanpa dasar logika.
"Itu (Bumi datar) bukan teori, sekedar kepercayaan yang tidak mengunakan logika ilmiah," imbuhnya.
Baca Juga: Pemda Mesuji Permak Dermaga Wiralaga
Kesimpulan tersebut ditarik berdasarkan interaksi Djamal secara langsung ketika memberikan penjelasan kepada penganut kepercayaan Bumi datar di Indonesia. Pria berkacamata ini mengatakan kerap membagikan informasi mengenai fenomena-fenomena alam untuk membuktikan bahwa bentuk Bumi bulat.
Penganut teori Bumi datar sebelumnya dilaporkan telah berkumpul dan mengadakan dua kali konferensi untuk memperkuat argumen mereka mengenai bentuk planet yang tidak bulat.
Pada konferensi kedua yang diselenggarakan pada 15-16 November 2018 di Denver, AS pada penganut kembali berupaya menunjukkan rupa Bumi yang diyakini datar. Beragam presentasi dan perdebatan dikemukakan untuk memperkuat argumen bahwa Bumi tak bulat.
Sementara pada Konferensi Bumi Datar pertama di November 2017, 'ahli Bumi datar' memprakarsai Crypto Media and Creation Cosmology Institute yang mendatangkan pembicara dan para 'ahli' Bumi datar. (cnn)
Baca Juga: Divonis Penjara 78 Bulan, Napi Lapas Way Hui Gantung Diri
Baca Juga: Hendak Antar Ganja, Seorang Warga Pesibar Diciduk Polisi
Berita Lainnya
-
Menyamakan Persepsi dan Mewujudkan Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Relevan dan Interaktif, Oleh Risky Robbyyansah
Senin, 18 November 2024 -
Dishub Bandar Lampung Ajukan Rp 600 Juta untuk Perbaikan Marka Jalan di 2025
Senin, 18 November 2024 -
Pemprov Lampung Pastikan Buffer Stok Aman Untuk Hadapi Bencana Alam
Senin, 18 November 2024 -
Sukses! Collaboration Concert Hardman Music Course Digelar dengan Pasokan Listrik PLN yang Andal
Senin, 18 November 2024